Sukses

Pertama Kali, RI Ekspor Batik Hingga Bawang Goreng Lewat PLB E-commerce

PLB e-commerce merupakan kendaraan logistik bagi lKM-UKM dari seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 608 produk usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia diekspor untuk pertama kalinya melalui Pusat Logisitik Berikat (PLB) e-commerce. Negara tujuan ekspor adalah ke China.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai, Heru Pambudi menyebutkan ke depannya tidak menutup kemungkinan tujuan ekspor akan bertambah ke negara lain hingga Eropa.

"Semua platform yang bisa kita jelajahi ya kita masukan, yang penting network logistic. Ini kita kirim ke China karena di sana sudah ada cabang network PLB di sini dengan di sana," kata dia dalam acara bertajuk ‘Ekspor Perdana Produk UKM Melalui PLB E-commerce", di kawasan industri dan pergudangan Marunda Centre, Bekasi, Kamis (19/12/2019).

Beberapa produk yang diekspor kali ini, diantaranya makanan dan pakaian batik. Makanan diantaranya abon, keripik, kue-kue hingga bawang goreng.

Dalam kesempatan serupa, Presiden Direktur (Presdir) PT Uniair Indotama Cargo (UIC), Lisa Juliawati menyatakan, PLB e-commerce merupakan kendaraan logistik bagi lKM-UKM dari seluruh Indonesia, guna membantu mereka untuk mengekspor produknya, melalui sistem perdagangan elektronik (e-commence).

"Selama ini perdagangan elektronik kebanyakan dimanfaatkan untuk mengimpor barang-barang konsumsi ke Indonesia. Itu sebabnya kami yang sudah berpengalaman selama 30 tahun dalam ekosistem dan logistik perdagangan intemasional dipercaya oleh pihak Bea dan Cukai, menjadi perusahaan PLB e-commerce pertama di Indonesia, yang melaksanakan sistem ini secara digital," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keuntungan

Ada sejumlah keuntungan bagi IKM-UKM yang melakukan ekspor produknya melalui PLB e-commerce. Sebagai eksportir pemula, produknya akan dikenal secara lebih luas, karena masuk dalam katalog perusahaan marketplace luar negeri.

Kemudian produkyang telah lolos kurasi dari perusahaan aggregator di Indonesia (PT Sarinah dan PT PPI), nantlnya juga memperoleh kemudahan dalam pengurusan prosedur ekspor dan kepabeanan barang-barangnya. "Ini karena secara kolektif akan difasllitasi," kata dia.

Adapun target kontribusi ekspor UMKM di tahun 2024 akan mencapai lebih dari 30 persen. Saat ini kontribusi ekspor usaha mikro dan UMKM sebesar 14,17 persen dan 60,34 persen dari total PDB nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.