Sukses

Bakal Jadi Dirut, Rudiantara Tak Hadiri RUPS PLN

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadi Direktur Utama PT PLN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero).

Selain Direktur Utama, Erick dikabarkan menunjuk Darmawan Prasodjo sebagai Wakil Direktur Utama PT PLN yang kemudian akan disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Inpektur Jenderal Kementerian Keuangan Sumiyati, sebagai salah satu Komisaris PLN mengatakan, Direktur Utama dan Wakil Direktur terpilih tidak akan menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS hanya akan dihadiri oleh direktur dan komisaris yang lama.

"Biasanya yang baru itu tidak ada, yang diundang itu yang eksisting," ujar Sumiyati saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).

Sumiyati mengatakan, RUPS perusahaan milik negara tersebut akan dilaksanakan di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Jumat, 13 Desember mendatang. "RUPS di Kementerian BUMN. Kalau RUPS, owner ya, direksi," jelasnya.

Dia menambahkan, hingga kini belum ada nama resmi yang beredar di internal komisaris PLN untuk menempati jabatan direktur utama. Pihaknya masih fokus terhadap bisnis PLN.

"Tidak ada, kita bisnis biasa saja kita jalankan," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gelar RUPS Jumat Ini, PLN Bakal Ditentukan Dirut dan Jajaran Direksi?

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (13/12). Rapat tersebut akan melakukan perombakan susunan direksi dan komisaris.

Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Keuangan, Sumiyati, dikabarkan akan menjadi salah satu komisaris PLN. Meski demikian, belum ada undangan resmi mengenai RUPS tersebut.

"Belum terima undangan resmi, tapi di dalam sudah dikabarkan hari Jumat, siap-siap RUPS, tapi hanya disuruh siap-siap tapi belum ada undangan," ujarnya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).

Sumiyati belum mau bicara banyak terkait penunjukan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadi Direktur Utama PLN. Menurut dia, sejauh ini belum ada informasi resmi.

"Tidak, kami tidak dapatkan informasi itu tahunya dari berita-berita, belum tahu, belum ada yang ngasih tahu, belum tahu informasi secara resmi," jelasnya.

Sumiyati menambahkan, untuk pengembangan bisnis PLN ke depan, pihaknya masih melakukan sejumlah kajian. Mengingat luas wilayah Indonesia begitu besar.

"Itu kan, kita kan bekerja sama semua komponen yang ada, walau berat memang. Ya karena wilayah NKRI kita seperti ini, beda dengan negara lain, luasnya luar biasa," paparnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com 

3 dari 3 halaman

Kementerian BUMN Pastikan Rudiantara Duduki Posisi Dirut PLN

Rudiantara akan menempati jabatan Direktur Utama PT PLN (Persero). Hal ini disahkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara ‎selaku pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, awalnya ada tiga nama yang menjadi kandidat untuk mengisi jabatan Direktur Utama PLN, di antaranya Rudiantara dan Sripeni Inten Cahyani yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana tugas Direktur Utama PLN.

"Jadi ada tiga yang diusulkan, Rudiantara dan Inten," kata Arya, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Menurut Arya, penetapan Rudiantara menempati jabatan Direktur Utama PLN sudah berdasarkan seleksi yang dilakukan Tim Penilai Akhir (TPA). Selain itu juga pertimbangan teknis oleh Menteri BUMN Erik Thohir dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Di antara semuanya, yang cakap itu Pak Rudiantara," ujarnya.

Arya melanjutan, ‎penetapan Rudiantara sebagai Direktur Utama PLN akan diresmikan dalam RUPSLB. Dia memastikan RUPSLB akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Tinggal RUPSLB saja," tegasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.