Sukses

Menhub Minta Pengusaha Pelayaran Tingkatkan Investasi

Kontribusi sektor maritim terhadap perekonomian Indonesia masih rendah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, sektor perhubungan laut memiliki potensi investasi yang cukup besar. Hal ini karena pemerintah tengah mendoromg kawasan pariwisata dengan membuka pelabuhan untuk kapal-kapal wisata.

Di hadapan anggota Indonesia National Shipowners Association (INSA), Budi Karya mendorong agar para pemilik kapal dapat mengembangkan dan mengekspansi bisnisnya lebih luas, dengan cara mengeluarkan terobosan-terobosan baru.

"Tentunya peluang ini harus segera dimanfaatkan oleh perusahaan pelayaran nasional khususnya anggota INSA, dengan menambah investasi baik secara mandiri serta tidak menutup diri untuk bekerjasama dengan investor asing,” terang Menhub, mengutip keterangan pers, Senin (9/11/2019).

Potensi investasi di sektor maritim didukung dengan kualitas infrastruktur Indonesia yang semakin baik, dibuktikan dari Logistics Performance Index (LPI) Indonesia 2018 dengan posisi 46 (skor 3,15). Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada 2016, yaitu posisi ke-63 dengan skor 2,98.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontribusi Sektor Maritim Rendah

Namun di sisi lain, sebagai negara maritim terbesar yang 2/3 luas wilayahnya terdiri dari laut, kontribusi sektor maritim terhadap perekonomian Indonesia masih rendah.

"Menurut data BPS 2018, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional masih berada di bawah 15 persen atau hanya sekitar 13,32 persen," demikian dijelaskan Budi Karya.

Oleh karenanya, peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik karena selain dapat berkontribusi pada ekonomi negara, pelayaran nasional juga dapat menjadi penguasa penuh pangsa pasar turis internasional.

"(Diharapkan) pelayaran nasional juga dapat menguasai pangsa wisatawan internasional di destinasi pariwisata yang strategis tersebut," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.