Sukses

Analis dan Investor Sulit Tentukan Arah Harga Emas Pekan Ini

Sebanyak 487 responden yang disurbei Kitco atau 61 persen memperkirakan harga emas akan naik.

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat pesan yang beragam terhadap harga emas pada pekan ini. Para analis memperkirakan harga emas akan mengalami tekanan. Sedangkan kebalikannya, pelaku pasar atau para trader yakin harga emas akan naik.

Mengutip Kitco, Senin (9/12/2019), para analis memperkirakan bahwa pertumbuhan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) sebesar 266 ribu pada november akan mendorong kenaikan pasar saham sehingga menekan harga emas.

Angka pertumbuhan tenaga kerja ini merupakan angka tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Oleh karena itu wajar jika para analis memperkirakan investor akan mulai masuk ke instrumen berisiko karena data tenaga kerja yang baik.

Editor Eureka Miner Report Richard Baker menjelaskan, data tenaga kerja yang kuat sangat mengejutkan setidaknya untuk jangka pendek. "Saya pikir kemungkinan reli saham akan berlanjut ke minggu ini dan logam kuning akan menguji ulang level USD 1.450 per ounce," jelas dia.

Sebanyak 16 analis pasar berpartisipasi dalam survei Kitco minggu ini. Empat analis, atau 27 persen menyatakan harga emas akan bullish. Tujuh analis, atau 44 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah minggu ini.

Sisanya atau sebanyaj lima analis atau 31 persen melihat harga emas akan diperdagangkan sideways atau mendatar.

Sementara itu, 792 responden dari kalangan trader atau pelaku pasar mengambil bagian dalam jajak pendapat online yang diadakan oleh Kitco. Hasilnya, sebanyak 487 pemilih atau 61 persen menyerukan harga emas akan naik.

Sedangkan 183 lainnya atau 23 persen memperkirakan harga emas akan jatuh. Selain itu, 122 pemilih yang tersisa atau 15 persen melihat harga emas mendatar.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga

Para analis melihat bahwa harga emas masih akan terjebak di antara support USD 1.450 per punce dan resistance di USD 1.500 per ounce.

Analis teknikal dari City Index, Fawad Razaqzada, mengatakan bahwa meskipun harga emas dapat tertekan dalam waktu dekat, tetapi dia memperkirakan bahwa secara jangka panjang masih akan tetap bullish.

Ia menambahkan bahwa gerak harga emas tidak akan lebar dalam jangka pendek masih berada di kisaran yang sama.

Broker komoditas senior dengan RJO Futures Daniel Pavilonis, mengatakan bahwa pasar ekuitas yang lebih kuat akan membebani harga emas dalam waktu dekat. Harga emas akan bergerak di kisaran USD 1.420 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.