Sukses

Jawa Barat Punya Kampung Perikanan Digital

Kampung Perikanan Digital memakai eFisheryFeeder, yang bisa membantu petani untuk mengatur dalam pemberian pakan ikan.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di sektor perikanan, eFishery meresmikan program Kampung Perikanan Digital (KPD) di Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.

Kampung Perikanan Digital ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang didukung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Bogor. Kampung Perikanan Digital memakai eFisheryFeeder, yang bisa membantu petani untuk mengatur dalam pemberian pakan ikan.

CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan eFishery akan menjadi penyedia teknologi dan data platform di Kampung Perikanan Digital Bogor ini. Selain itu, katanya, manfaat penggunaan alat atau aplikasi eFishery bagi pembudidaya bisa terlihat ketika musim panen dan penambahan pendapatan hingga dua kali lipat.

“eFishery berkomitmen untuk meningkatkan konsumsi dan bisnis budidaya ikan di Indonesia, termasuk Jawa Barat. eFishery menciptakan ekosistem bisnis budidaya ikan secara menyeluruh dan berkelanjutan, mulai dari hulu atau lini produksi hingga ke lini hilir atau distribusi," ungkap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

"Di ekosistem yang eFishery ciptakan ini, pembudidaya bisa berhemat mendapatkan akses pendanaan, pakan, hingga penjualan hasil budidaya. Salah satu contohnya adalah eFisheryFeeder, dengan teknologi IoT, pembudidaya bisa berhemat karena semua sudah ditakar, jadi tinggal dioperasikan melalui ponsel,” lanjut dia.

Gibran menjelaskan para pembudidaya memanfaatkan eFisheryFeeder dengan terhubung dengan ponsel pintar milik petambak ikan. Pembudidaya inipun bisa lebih mudah dalam mengatur pemberian pakan ikan. Program ini mampu memperikan dampak kepada lebih dari ratusan petani.

“Jika ada puluhan desa yang ikut serta, kita bisa memberikan dampak kepada ribuan pembudidaya. Target kami lumayan besar dan ambisius, baik dari eFishery maupun Pemprov Jabar. Di KPD Bogor ini, kami juga bekerja sama dengan BRI Microfinance. Mereka membantu untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan para pembudidaya ikan disini.” jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Bukan sekadar mewujudkan Kampung Perikanan Digital, nyatanya ada mimpi lain yang ingin diwujudkan Pemprov Jawa Barat dan eFishery melalui program ini. Pertama, meningkatkan Produk Domestik Bruto daerah melalui sumbangsih bisnis perikanan. 

Kedua, mengejar  Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) dengan memastikan margin yang diperoleh bagus. Terakhir, menjamin kesejahteraan petani-pembudidaya ikan.

“Dengan diresmikannya KPD ini, maka sudah ada tiga KPD yang sudah diresmikan yaitu Lampung Selatan (Lampung), Indramayu (Jawa Barat) dan Bogor (Jawa Barat). Ke depannya, kami ingin membuat 1000 Kampung Perikanan Digital dalam 5 tahun ke depan.” tegasnya.

Selain meresmikan KPD, eFishery juga menggelar roadshow selama 12 hari yang dimulai pada 1-12 Desember 2019 di 12 kota di Indonesia. Hal ini akan mendekatkan produk-produk eFishery kepada para pembudidaya ikan atau udang. Kota-kota tersebut diantaranya berada di Provinsi Sumatra Barat dan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

eFishery merupakan perusahaan Aquaculture Intelligence pertama di Indonesia yang memiliki ekosistem dari hulu ke hilir bagi pembudidaya ikan dan udang. Sudah tersebar lebih dari ratusan kota di Indonesia. Efishery juga hadir di berbagai berbagai negara diantaranya Thailand, India, Bangladesh.

Aplikasi ini menggabungkan pemberian pakan otomatis dengan algoritma dan sensor untuk meningkatkan efisiensi pakan dalam bisnis perikanan air tawar. Efishery pula sedang mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi pola makan ikan dan tentunya keadaan dari kolam yang dipakai untuk budidaya ikan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.