Sukses

Pemerintah Denmark Kembangkan EBT di 4 Provinsi

Pengembangan EBT untuk menggantikan energi fosil sesuai potensi setiap daerah menjadi sebuah tantangan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Denmark turun tangan dalam penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) untuk empat provin‎si di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, ‎pengembangan EBT untuk menggantikan energi fosil sesuai potensi setiap daerah menjadi sebuah tantangan.

Untuk melaksanakanya empat provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Riau mendapat‎ bantuan dari Pemerintah Denmark. Konsep yang diberikan nantinya akan tertuang dalam RUED.

"Denmark telah memberikan dukungan terhadap pengembangan RUED untuk empat provinsi," kata Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark Rasmus Prehn mengungkapkan, rekomendasi yang diberikan Demark untuk membuat pemanfaatan EBT lebih masif, efisien dan murah.

Berdasarkan pengalaman Denmark dalam mengembangkan EBT, teknologi untuk pengembangan energi semakin lama semakin murah. Haal ini juga akan dialami Indonesia.

‎"EBT teknologi semakin murah, di Denmark lebih murah solar power lebih murah dari pada pembangkit fosil di Denmark dan itu akan terjadi di Indonesia," tutur Rasmus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi Lainnya

Adapun rekomendasi yang dikeluarkan Denmark adalah potensi pengembangan EBT, khususnya tenaga air di Sulawesi Utara dan pengembangan energi tenaga matahari untuk Gorontalo.

Jika kedua provinsi ini berhasil menggantikan batubara dengan mengembangkan energi air, surya serta gas bumi, maka kedua provinsi ini bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar kurang lebih 50 persen pada tahun 2030.

Berikutnya rekomendasi untuk Kalimantan Selatan menggunakan energi angin, energi matahari dan natural gas combined cycles sebagai pengganti batubara.

Jika rekomendasi tersebut dilakukan, maka emisi gas rumah kaca wilayah tersebut dapat berkurang hingga 48 persen pada tahun 2030.

Kemudian rekomendasi untu Riau dan Sumatera, wilyah tersebut memiliki beragam potensi EBT. Denmark menitikberatkan rekomendasinya pada pengembangan energi surya dan biogas. Ini dikarenakan dianggap lebih kompetitif dalam hal pembiayaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.