Sukses

Luhut Ajak Perusahaan Swasta Jualan Avtur di Indonesia

Pemerintah berencana untuk membuka penjualan avtur ke perusahaan swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Harga avtur kembali menjadi pembahasan pemerintah. Rencana membuka kesempatan swasta berjualan avtur untuk menurunkan harga pun semakin kuat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun memberikan sinyal untuk membuka kesempatan swasta berbisnis avtur di Indonesia. Dia mengatakan, penjual avtur sebaiknya lebih dari satu operator.

‎"Yang jelas kita mau lihat ada jangan satu lah intinya (operator)," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Menurut Luhut, penjual avtur oleh swasta tidak menutup kemungkinan berasal dari perusahaan luar negeri. 

‎"Ya jelas pasti lah boleh, nggak ada masalah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kemungkinan untuk Indonesia Timur

Namun ketika ditanyakan pihak swasta ‎ditugaskan menjual avtur di Indonesia Timur, Luhut belum bisa memastikan. Pasalnya, pembahasan harga avtur yang direkcanakan hari ini ditunda.

"Kita tunda rapatnya,‎ kita lihat lagi nanti lah," tegasnya.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan Menteri ESDM

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, jika ada pihak swasta yang ingin berjualan avtur di Indonesia, maka penjualan avtur tidak hanya di bandara besar tetapi juga harus menjual avtur di bandara yang ada di wilayah terpencil.

Hal ini untuk membuktikan harga avtur yang dijual Pertamina kompetitif. "Mau enggak main di pelosok pelosok. Iya dong harus ikut bareng semua," kata Arifin.

Menurut Arifin,‎ harga avtur di bandara wilayah terpencil jauh lebih tinggi sebab biaya penyalurannya lebih mahal karena kondisi geografis yang sulit diakses. Saat ini hanya Pertamina yang mau menjual avtur di bandara terpencil tersebut.

"‎Sekarang kan yang jadi backbone Pertamina dia bisa mencapai seluruh pelabuhan udara yang dipelosok dan c‎ost itu tinggi untuk angkut ‎," ujar Arifin.

Kementerian ESDM pun sedang melakukan evaluasi ulang pembentukan harga avtur Pertamina, untuk mencari kemungkinan ada struktur pembentukan harga yang bisa dipangkas.

‎"Kita lagi bahas, dan ternyata pertamian juga punya avtur cukup banyak," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.