Sukses

Harga Emas Stabil Usai Data Manufaktur AS Melemah

Harga emas pada awalnya jatuh ke level terendah di USD 1.453,60 per ounce karena dolar AS mengalami penguatan yang cukup tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas stabil pada perdagangan Senin setelah sebelumnya mampu menguat karena data manufaktur Amerika Serikat (AS) menurun. Data ekonomi yang tak bagus tersebut memicu kehawatiran perlambatan ekonomi.

Sedangkan harga paladium mengalami lonjakan hingga di atas level USD 1.860 per ounce dan mencetak level tertinggi karena krisis pasokan.

Mengutip CNBC, Selasa (3/12/2019), harga emas di pasar spot sedikit berubah ke level USD 1.464 per ounce. Sedangkan harga emas di pasar berjangka AS ditutup turun tipis 0,3 persen ke level USD 1.469,2 per ounce.

Harga emas pada awalnya jatuh ke level terendah di USD 1.453,60 per ounce karena dolar AS mengalami penguatan yang cukup tinggi. Harga emas jatuh karena tekanan dolar AS.

Namun kemudian indeks saham AS atau wall street tertekan dan dolar AS tergelincir karena data manufaktur yaitu tepatnya data pengeluaran konstruksi dan investasi pada proyek-proyek swasta jatuh ke level terendah dalam tiga tahun.

"Pasar mulai melihat ada risiko, tetapi belum bisa melihat apa yang akan terjadi. Tapi dari arahnya, saham dan dolar tertekan sehingga sedikit membantu harga emas," jelas analis komoditas TD Securities, Ryan McKay.

Pasar saham di awal pekan mengalami penguatan karena survei bisnis swasta menunjukan bahwa aktivitas pabrik China berkembang dengan kecepatan tertinggi dalam tiga tahun. Namun pasar saham berbalik arah menyusul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan segera mengembalikan tarif impor baja dan aluminium AS dari Brasil dan Argentina.

Investor menyukai emas di saat sedang dalam ketidakpastian global. Dampak dari hal tersebut maka harga emas merangkak naik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paladium

Palladium naik 0,3 persen ke level USD 1.845,80 per ounce, setelah mencapai level tertinggi baru di USD 1.861,71 di awal sesi. Logam ini telah memecahkan rekor setiap hari sejak 25 November.

Kekhawatiran bahwa pasokan logam yang digunakan dalam sistem knalpot mobil bisa habis telah membantu menaikkan harga lebih dari 47 persen tahun ini saja, meskipun sektor otomotif melemah.

Sedangkan harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 16,95 per ounce dan platinum naik 0,4 persen menjadi USD 903,51 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.