Sukses

Menhub Resmikan Pelabuhan Trunojoyo di Madura

Menhub mengatakan akan mengakomodir permintaan Bupati Sampang untuk menambah jumlah frekuensi kapal.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan Pelabuhan Trunojoyo Taddan di Kabupaten Sampang, Madura. Hal ini sebagai bagian dari pengembangan konektivitas antar daerah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya ditugaskan presiden untuk mengunjungi seluruh wilayah Indonesia, dimana harus ada pengembangan-pengembangan. Karena presiden ingin konektivitas bisa kemana-mana, tidak boleh ada yang tidak terhubung dengan baik. Salah satu yang kami resmikan hari ini yaitu Pelabuhan Trunojoyo," ujar Menhun, disebutkan dalam keterangan tertulis, Minggu (1/12/2019).

Lebih lanjut, Menhub mengatakan akan mengakomodir permintaan Bupati Sampang untuk menambah jumlah frekuensi kapal. “Kapal akan kita tambah supaya kegiatan ekonomi sampang menjadi bagus. Sehingga nawacita dapat terwujud,” pungkas Menhub.

Pelabuhan Trunojoyo Taddan terletak di Desa Taddan, Kecamatan Complong Kabupaten Sampang. Secara hierarki Pelabuhan ini adalah sebagai Pelabuhan Pengumpan Lokal. Pelabuhan ini bisa disandari kapal General Kargo sampai dengan kapasitas sebesar 3.000 DWT.

Beberapa fasilitas pelabuhan yang berhasil dibangun antara lain berupa pembangunan dermaga sepanjang 100 meter, causeway sepanjang 300 meter, trestle sepanjang 829 meter dan kedalaman alur sampai dengan 7 mLWS.

Sedangkan dari sisi darat pembangunan berupa lapangan penumpukan seluas 150 x 100 m2, rumah genset 24 m2, Gudang seluas 15 x 10 m2, gedung kantor seluas 10x10 m2, rumah menara air, pos penjagaan dan gapura.

Pelabuhan Trunojoyo Sampang ini akan dioperasionalkan untuk melayani bongkar muat barang, termasuk kapal penumpang dan kapal logistik off-shore yang ada di sekitar perairan Selat Madura.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Pamer Kemajuan Sektor Maritim ke Mancanegara

Delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo terus mempromosikan pencapaian dan kemajuan sektor maritim Indonesia kepada negara-negara anggota International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional di London beberapa waktu lalu.

Agus mengatakan, salah satu pencapaian yang diangkat adalah sektor pelabuhan yang terus berbenah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan meningkatkan kemampuan agar bisa melayani perdagangan internasional serta mampu disandari oleh kapal berukuran raksasa.

"Sektor kepelabuhanan terus berbenah, pemanfaatan teknologi informasi inaportnet terus diterapkan di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia untuk menurunkan biaya logistik sehingga akan meningkatkan daya saing dengan negara lain," ujar dia, Sabtu (30/11/2019).

Dia menyatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, terus didatangi kapal-kapal raksasa pengangkut kontainer kelas dunia.

"Pelabuhan utama di Indonesia sudah mampu disandari kapal-kapal bermuatan besar dan bisa langsung melakukan bongkar muat di Indonesia tanpa melewati negara tetangga," kata dia.

Sebelumnya, karena tidak bisa langsung bersandar di RI, kapal-kapal raksasa dengan berbagai muatan dari seluruh dunia harus bersandar di Singapura. Setelah tiba di Singapura, muatan kontainer di kapal kemudian disebarkan ke negara-negara sekitar Singapura.

Namun, dengan dimungkinkannya kapal raksasa bersandar langsung di RI, maka lalu lintas barang dari berbagai negara yang punya hubungan dagang dengan Indonesia bisa bersadar dengan rute langsung tanpa perlu lagi mampir di Singapura. Biaya logistik pun bisa dihemat dan menguntungkan pelaku industri di Indonesia.

"Dengan demikian, sektor perdagangan internasional akan terus meningkat, dengan biaya yang kompetitif dan transparan, pelabuhan di Indonesia bisa disejajarkan dengan pelabuhan di negara lain. Yang diperlukan adalah kemauan dan komitmen bersama dari semua pemangku kepentingan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik dan mempunyai posisi yang kuat di peta maritim dunia," tutur Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini