Sukses

Mentan SYL: Ditjen PSP Punya Peran Strategis Majukan Pertanian Indonesia

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) minta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memetakan seluruh prasarana yang ada di lapangan berbasiskan Komando Strategis Pengembangan Pertanian (Kostra Tani).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) minta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memetakan seluruh prasarana yang ada di lapangan berbasiskan Komando Strategis Pengembangan Pertanian (Kostra Tani). Dengan kostra tani, semua kebutuhan alat mesin pertanian (Alsintan), diupayakan dapat diprediksi dan mampu dihitung secara baik.

"Ke depan tidak ada lagi prasarana dan sarana pertanian yang digulirkan tidak berbasis Kostra Tani. Termasuk kerja pertanian dan kinerja dari alsin atau sarana lain," ujar Mentan SYL saat mengunjungi kantor Ditjen PSP, Selasa (26/11).

Mentan SYL juga berharap Dirjen PSP terus memperbaiki datanya untuk mencapai target yang terukur. Perbaikan itu di antaranya dengan melengkapi data asuransi dan tata kelola asuransi.

"Basis perbaikan juga harus dari kostra tani yang sudah terintegrasikan dengan sistem yang ada. Kemudian arahkan sasaran target kepada Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Mentan SYL.

Mentan SYL menambahkan, Ditjen PSP secara garis besar memiliki posisi penting dan peranan yang strategis untuk memajukan usaha pertanian Indonesia. Melalui Ditjen PSP kemandirian pertanian harus dilengkapi dengan kemajuan teknologi yang dikontrol langsung oleh SDM unggul dan terampil serta mampu mengikuti tuntutan zaman.

"Mandiri itu menjadi sangat penting karena kita bisa menerjemahkannya sebagai memanejemen kemandirian bangsa, rakyat dan para petani dengan tugas-tugas yang kita miliki. Makin modern itu artinya kita menggunakan teknologi, alsintan, IT dan menggunakan artificial intelegent untuk memudahkan seluruh pekerjaan kita di manapun," tuturnya.

Mentan SYL mengatakan bahwa pembangunan Kostra Tani merupakan proyek jangka panjang yang sudah dilengkapi sistem artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk membangun pertanian sampai sudut pinggiran.

"Kita akan tarik semua komponen di desa untuk bersatu membangun pertanian. Kita juga akan melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas dalam mendukung program pertanian," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.