Sukses

4 Kriteria Rumah Bisa Disebut Layak Huni

Pemerintah ke depan juga akan menghadapi tantangan lain dalam penyediaan perumahan untuk generasi millenial.

Liputan6.com, Jakarta Setidaknya ada empat kriteria sebuah rumah dikatakan layak huni. Keempat kriteria tersebut antara lain struktur kontruksi yang kuat, luas bangunan, sanitasi yang baik, serta tersedianya jaringan air bersih di rumah tersebut.

"Dulu rumah dikatakan layak huni jika memenuhi satu faktor saja. Sedangkan saat ini berdasarkan Suistainable Development Goals (SDGs), ada empat faktor atau kriteria dan semuanya harus terpenuhi. yakni mulai dari strukturnya, luasannya, sanitasinya, juga air bersihnya," jelas Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menyatakan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/11/2019).

Pemerintah ke depan juga akan menghadapi tantangan lain dalam penyediaan perumahan untuk generasi millenial. Berdasarkan data yang ada saat ini, jumlah generasi millenial mencapai kurang lebih 30 persen dari jumlah penduduk Indonesia, yakni 81 juta jiwa.

"Pertumbuhan populasi generasi millenials ini beriringan dengan meningkatnya kebutuhan perumahan yang layak huni dan terjangkau di masa mendatang," ungkap dia.

Kementerian PUPR, kata Khalawi, juga akan melaksanakan sejumlah strategi dalam program penyediaan perumahan. Strategi pertama adalah peningkatan penyediaan perumahan yang sesuai dengan tata ruang dan terpadu dengan layanan dasar-dasar permukiman, serta dilengkapi oleh fasilitas yang memadai sehingga menjadi kawasan permukiman yang nyaman.

Kedua, pengembangan sistem perumahan publik berbasis rumah susun. Sementara strategi ketiga adalah peremajaan kota secara inklusif dan konsolidasi tanah dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.

"Dan yang terakhir adalah pemanfaatan tanah milik negara untuk mendukung penyediaan perumahan bagi masyarakat," tandas Khalawi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jepang Minat Bangun Perumahan Khusus Milenial di Indonesia

Perusahaan asal Jepang berminat untuk memodali pembangunan perumahan khusus milenial di Indonesia. Kerjasama rencananya dengan menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

Direktur Finance, Planning and Treasury BTN, Nixon tL. P. Napitupulu mengungkapkan, jika dalam waktu dekat perusahaan asal Negeri Sakura tersebut akan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana tersebut.

"Mungkin mereka akan ketemu Presiden dalam waktu dekat," kata dia, di Kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Dia mengaku juga telah melakukan kunjungan ke Jepang untuk menjajaki kerja sama tersebut.  Adapun pendanaan yang ingin diberikan untuk perumahan berkonsep smart city yang terintegrasi dengan transportasi umum.

"Dan mungkin yang didorong adalah lebih ke milenial, 25-35 tahun, in the rural. Jadi mereka inginnya di rural area ya. Jadi lebih ke arah kota Jakarta, Surabaya, Bandung," ujarnya.

Spesifikasi harga rumah ini nantinya di atas FLPP sedikit. Dengan besaran Rp 200 juta-Rp 500 juta. Lokasinya akan lebih mendekati perkotaan dengan konsep hunian vertikal.

"Mudah-mudahan ini bisa jadi kenyataan, baru penjajakan, sudah tandatangan non disclosure agreement. Jadi kesepakatan untuk menjaga kerahasiaan data antar institusi. Diharapkan bisa MoU di bulan Desember," ujarnya.

Kendati demikian, dia mengaku belum bisa mengungkap nama calon pemberi modal tersebut. Hanya saja dia memberi bocoran perusahaan tersebut juga merupakan salah satu pemodal dalam proyek pembangunan MRT Jakarta.

"Tapi kurang lebih institusinya juga itu memberikan pinjaman di MRT," tutup dia.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini