Sukses

Kostratani, Program 100 Hari Mentan SYL di Sulawesi Selatan

Sosialisasi Kostratani dilakukan untuk mempermudah proses pembangunan pertanian, dan para penyuluh pertanian dalam melaksankan tugasnya.

Liputan6.com, Jakarta Sosialisasi komando strategis pembangunan pertanian (Kostratani) diselenggarakan di Hotel Almadera pada Senin (25/11). Acara yang digelar Kementerian Pertanian melalui kerja sama Pusat Penyuluhan Pertanian dan BPTP Sulsel, dihadiri oleh kepala dinas dan pimpinan lembaga terkait di daerah setempat. 

Mulai dari Kepala dinas Pertanian Provinsi Sulawesi, kepala dinas pertanian di beberapa kabupaten hingga puluhan camat yang ada di berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan. 

Turut hadir pula, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, Kepala BPTP Sulsel Abdul Wahid, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Andi PM Yusmanto, Direktur Polbangtan Gowa, Kepala BBPP Batang Kaluku, Kepala BPTP Sulawesi Tenggara dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan I Wayan Ediana. 

Untuk diketahui, Kostratani merupakan pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Tujuan sosialisasi itu, untuk memperkenalkan Program 100 Hari Menteri Pertanian RepubIik Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL) sampai ke level kecamatan hingga ke desa yang ada di Sulawesi Selatan. Sehingga akan mempermudah proses pembangunan pertanian, dan para penyuluh pertanian dalam melaksankan tugasnya.

Fadjry Djufry yang juga putra daerah Sulawesi Selatan menyampaikan pesan pak Mentri Pertanian. "Pak SYL menitip pesan kepada saya untuk disampaikan kepada seluruh peserta yang hadir "Aja Mupakassiri'ka" beliau ingin mejadikan Sulsel selalu terdepan terkait dalam pertanian" ujarnya. Sontak Ruang rapat yang ada di lantai 2 hotel almadera pun langsung gaduh dengan tepuk tangan para peserta.

Mantan Kepala BPTP Sulawesi Selatan ini menambahkan bahwa program ini nantinya dalam bentuk aplikasi android. "Jadi didalam aplikasi Android itu akan terkoneksi antar daerah yang satu dengan yang lain, baik itu dari harga pupuk, hingga pemasaran"ungkapnya.

Selain itu, program ini menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bergairah lagi menjadi pusat koordinasi kegiatan pembangunan pertanian sehingga nantinya BPP dapat menjadi tempat koordinasi dan sinergi program pembangunan pertanian.

Juga wadah pembelajaran petani dan pelaku usaha, layanan konsultasi agribisnis, dan pengembangan jejaring kemitraan, selanjutnya secara teknis para penggiat pembangunan pertanian di BPP akan diperkuat dengan kemampuan dalam mengidentifikasi potensi, menggali, menganalisis dan menyajikan data dan informasi pertanian.

 

(*)

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.