Sukses

Bendungan Sindangheula Mulai Diisi Air

Proyek Bendungan Sindangheula telah dimulai sejak 2015 hingga Desember 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) melakukan proses pengisian air atau impounding Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang, Banten, pada Senin (25/11/2019).

Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, pembangunan bendungan ini sebenarnya sudah selesai sejak Desember 2018. Namun proses penggenangan harus tertahan selama setahun lantaran ada kendala pembebasan lahan.

"Bendungan ini sebetulnya sudah dari Desember 2018 tuh sudah 98 (persen) lebih, sudah hampir mendekati 100 (persen). Tapi karena di lahan genangannya itu masih ada permasalahan yang terpaksa harus kita selesaikan. Padahal tidak banyak, tapi kita menunggu 1 tahun," terangnya pasca proses impounding di Bendungan Sindangheula, Kabupaten Serang, Banten, Senin (25/11/2019).

Hari berharap, proses pengisian air untuk bendungan ini bisa terbantu dengan masuknya musim penghujan di akhir tahun. Sehingga Bendungan Sindangheula bisa diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal 2020 mendatang.

"Sekarang sudah selesai sehingga bisa dilakukan penggenangan, impounding. Ini kan (daya tampung bendungan Sindangheula) 9,2 juta meter kubik. Saya kira satu musim (hujan) pasti akan penuh lah, sehingga nanti kira-kira awal tahun 2020 sudah bisa diresmikan," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dimulai Sejak 2015

Sebagai informasi, pengerjaan proyek Bendungan Sindangheula telah dimulai sejak 2015 hingga Desember 2018. Konstruksinya dikerjakan oleh PT PP dan PT Hutama Karya (Persero) dengan biaya sekitar Rp 458 juta.

Secara fungsi, Hari melanjutkan, Bendungan Sindangheula nantinya akan berfungsi menyediakan suplai irigasi untuk sekitar 1.200 ha. Selain itu, waduk ini juga dapat menyalurkan air baku sebesar 800 liter per detik kepada tiga kabupaten/kota.

"Selain irigasi paling cukup bagus saya kira air bakunya 800 liter per detik, kan cukup besar itu. Ini juga dia untuk menambah untuk daerah Serang Kota dan Kabupaten Serang, termasuk sebagian ke (Kota) Cilegon," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.