Sukses

Ahok Datangi Kementerian BUMN, Terima SK Pengangkatan Komut Pertamina

Ahok datang ke Kantor Kementerian BUMN mengenakan setelan batik lengan panjang berwarna cokelat

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok datangi gedung Kementerian BUMN hari ini, Senin (25/11/2019).

Ahok datang mengenakan setelan batik lengan panjang berwarna cokelat dan dikawal oleh beberapa staffnya, tepatnya pukul 09.20 WIB.

Dirinya menyatakan akan menerima Surat Keputusan (SK) ihwal dilantiknya sebagai Komut.

"Ya, hari ini penyerahan SK," di Jakarta.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ahok resmi ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Adapun, Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Sahamnya hari ini di tempat yang sama, Kementerian BUMN.

Di sela-sela perjalanan menuju lift, Ahok sempat meminta dukungan masyarakat dalam menjalankan pekerjaannya.

"Minta dukungan dari masyarakat, fungsinya (Komut) kan pengawasan. Semakin banyak yang melaporkan maka semakin baik," imbuh Ahok.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ahok Jadi Komut, Serikat Pekerja Tak Perlu Khawatir Berlebihan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero). Didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama, keputusan ini disambut baik dari beberapa pihak.

Salah satunya serikat pekerja BUMN. Menurut Ketua Steering Committee Federasi Serikat Pekerja BUMN (FSP BUMN) Achmad Yunus, harusnya masuknya Ahok dalam jajaran Komisaris tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan.

"Ini kan bukan pertama kalinya orang dari partai politik menjadi Komut. Dan saya kira, Komut ini tentu berbeda dengan direksi yang terjun langsung ke operasional perusahaan," ujar Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (22/11/2019).  

Komut akan menjalankan fungsi pengawasan perusahaan mewakili pemilik saham sehingga, lanjut Achmad, karyawan BUMN harusnya bisa menerima dengan baik.

Achmad juga menjelaskan kemungkinan Ahok menjadi jajaran direksi jika saat menjadi Komut, kinerjanya baik dan profesional.

"Mungkin saja nanti ketika Ahok bekerja menjadi Komut, lalu beliau menunjukkan profesionalitasnya, tak menutup kemungkinan bisa masuk jajaran direksi," imbuhnya. 

3 dari 4 halaman

Win-win Solutin bagi Penolakan Ahok

Oleh karenanya, penunjukkan Ahok sebagai Komut juga diharap bisa jadi win-win solution supaya serikat pekerja yang dengan keras melakukan penolakan bisa lebih lunak.

Sebelumnya, Ahok memang dikabarkan akan memimpin perusahaan di sektor energi. Menteri BUMN Erick Thohir juga tidak ambil pusing dengan pro kontra yang ada. Yang penting, pihak yang bersangkutan diberi kesempatan untuk bekerja terlebih dahulu.

"Kadang kita semua suudzon orang begini-begini tanpa melihat hasil. Yang penting sekarang kita kerja. Di Kementerian BUMN saja kenapa dilakukan pemangkasan bukan hanya untuk merampingkan, tapi juga supaya cakap. Ke depan, filosofi BUMN harus service oriented oleh karena itu dibutuhkan orang yang cakap," ujar Erick Thohir. 

4 dari 4 halaman

Temani Ahok, Wamen BUMN Budi Gunadi Jadi Wakil Komut Pertamina

Menteri BUMN Erick Thohir resmi umumkan penugasan wakil menterinya, Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina menemani Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Hal ini disampaikannya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"InsyaAllah sudah putus dari beliau (Presiden), Pak Basuki (Ahok) akan jadi Komisaris Utama Pertamina. Akan didampingi Pak Wamen Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," tutur Erick kepada awak media.

Begitupun dengan Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini yang ditugaskan menjadi Direktur Keuangan Pertamina.

Nantinya, penugasan Ahok dan Budi Gunadi Sadikin akan dimulai secepatnya, bisa Jumat ini atau Senin (25/11/2019).

"Kalau Pertamina kan bukan Tbk jadi bisa segera proses, hari ini atau Senin," imbuh Erick.

Ke depannya, untuk menyatukan visi dan misi, Erick juga akan mengajak seluruh Direktur Utama dan Komisaris Utama dalam rapat bulanan BUMN agar tidak ada direksi atau komisaris yang saling salah paham.

"Sehingga kalau ada yang beda, ayo kita bicarakan, kita duduk," ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.