Sukses

Harga Emas Turun, Negosiasi Perang Dagang AS-China Masuk Babak Baru

Harga emas pada perdagangan Kamis (21/11) turun 0,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada hari Kamis karena laporan bahwa China telah mengundang negosiator top AS untuk memulai putaran baru membicarakan lagi mengenai kesepakatan perang dagang AS-China Kemajuan pembicaraan ini membuat harga emas sedikit tertekan.

Dikutip dari laman CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1,464.43 per ons. Harga emas ini telah mencapai level tertinggi dua minggu di USD 1,478.80 di sesi sebelumnya, sebelum berbalik negatif. Emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1,463.60 per ons.

"Saham sedikit lemah saat ini, tetapi emas masih negatif dan itu agak mengkhawatirkan. Jika saham terus naik lebih tinggi dan ada beberapa optimisme tentang kesepakatan perdagangan, maka saya berharap emas akan turun," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Kementerian Perdagangan Chna juga mengatakan, China akan berusaha untuk mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan AS karena kedua belah pihak menjaga saluran komunikasi tetap terbuka.

Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Beijing telah mengundang negosiator perdagangan AS untuk pembicaraan baru. Putaran tarif berikutnya untuk barang-barang Cina akan jatuh tempo pada 15 Desember. Namun, ekuitas global dan pasar mata uang AS masih gelisah tentang nasib kesepakatan perdagangan "fase-satu" yang akan datang. Hal ini secara langsung juga mempengaruhi harga emas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aksi Protes di Hong Kong

Washington juga telah mengeluarkan dua rancangan undang-undang yang dimaksudkan untuk mendukung para pemrotes di Hong Kong dan mengirim peringatan ke China tentang kebijakan hak asasi manusianya.

Telah terjadi protes yang semakin keras di Hong Kong terhadap pemerintahan Cina selama beberapa bulan dan pengesahan RUU tersebut berpotensi melemahkan upaya untuk mengamankan kesepakatan perdagangan.

“Pada akhirnya emas akan terus naik lebih tinggi tetapi kita mungkin akan mengalami penurunan sebelum pasar bergerak tinggi. Ada kemungkinan bahwa kami kembali ke rata-rata bergerak 200 hari untuk menemukan beberapa dukungan, yaitu sekitar USD 1.400,” tambah Pavilonis.

 

3 dari 3 halaman

Prediksi Harga Emas

Emas dipandang sebagai tempat yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi dan politik, telah naik lebih dari 14 persen sepanjang tahun ini, yang bisa menjadi kenaikan tahunan terbesar sejak 2010.

“Ada beberapa pembeli yang turun dan pemegang emas masih berharap harga akan naik lebih tinggi. Tetapi jika ini tidak terwujud dalam waktu dekat, mereka kemungkinan akan mengambil untung, mendorong harga lebih rendah,” kata analis ABN Amro Georgette Boele.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.