Sukses

Vietnam Menyesal Tebar Banyak Insentif Fiskal

Cara Vietnam menarik investor ini tak selalu disukai oleh anggota ASEAN lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom mengatakan, selama ini negara-negara ASEAN berlomba-lomba untuk menarik investasi untuk masuk ke negaranya, termasuk Vietnam. Berbagai daya pikat disiapkan agar investor mau menanamkan dana, seperti memberikan insentif sebanyak-banyaknya.

Pemberian insentif besar-besaran tersebut salah satunya dilakukan oleh Vietnam beberapa tahun lalu. Hal tersebut kemudian membuat Samsung berpaling dari Indonesia dan menanamkan investasinya di negara tersebut.

"Jadi, kita ini bersaudara 10 negara ASEAN. Tapi at the same time, ya musuhan juga saingan di belakang. Itu terjadi juga pada saat Samsung tadinya mau masuk ke Indonesia entah kenapa tiba tiba dia ke Vietnam," ujar Donna di Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

"Ternyata setelah berapa tahun, kita tahu ternyata Vietnam nyalip Indonesia dengan tawaran-tawaran menggiurkan. Sampai dia berani menawarkan insentif-insentif kepada Samsung, terakhir ini Samsung cerita ke saya. Pantesan saya pikir. Dia berikan semua insentif," sambungnya.

Cara Vietnam menarik investor ini tak selalu disukai oleh anggota ASEAN lainnya. Bahkan kini negara tersebut diberi label tidak layak untuk dipercaya. Imbasnya, dalam pengambilan keputusan perundingan, banyak negara tak percaya dengan pernyataan Vietnam.

"Dari profil mereka (Vietnam) memang kalau di negara RCEP agak kurang baik ya, tidak bagus sekali. Kita berunding sesuatu hampir tidak bisa dipercaya mereka. Mereka (Vietnam) ini bisa melakukan apa saja untuk menarik investasi dan sifatnya Vietnam ini adalah jangan sampai tetangganya dapat lebih daripada dia," papar Donna.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vietnam Menyesal

Donna menambahkan, kini Vietnam menyesal menebar banyak insentif fiskal kepada investor. Sebab, pada akhirnya pendapatan negara tersebut menurun karena banyaknya pembebasan pajak yang dilakukan.

"Jadi dulu pas masuk, dibantu ini. Giliran produksi, mau ekspor, setelah sekian tahun dia (Vietnam) baru tahu dia tak dapat apa apa karena pajaknya kan dibebaskan 20 tahun. Padahal negara dapat keuntungan dari pajak. Jadi sebenarnya, saingan kita itu dalam hal pemberian insentif. Karena ada negara yang banting harga pun jadi asal investor masuk. Saat ini itu jadi pelajaran besar bagi Vietnam. Mereka mengaku sendiri kok," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.