Sukses

BTPN Tawarkan Obligasi Senilai Rp 1 Triliun

Penawaran obligasi ini bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai total Rp5 triliun

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan menawarkan obligasi IV Tahap I tahun 2019 senilai Rp1 triliun. Ini merupakan bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai total Rp5 triliun.

Mengutip tambahan prospektus obligasi kepada investor yang disampaikan BTPN kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi tersebut terdiri atas seri A sebesar Rp799 miliar berjangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga 7,55 persen per tahun.

"Adapun Obligasi seri B senilai Rp201 miliar dengan tenor lima tahun memiliki bunga 7,75 persen per tahun," ujar Sekretaris Perusahaan BTPN Dini Herdin Rabu (20/11/2019).

Pembayaran bunga obligasi BTPN dilakukan setiap 3 bulan. Pembayaran pertama akan dilakukan pada 26 Februari 2020. Pembayaran bunga terakhir pada 26 November 2022 untuk obligasi seri A, dan 26 November 2024 untuk obligasi seri B.

"Dana dari penerbitan obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit Perseroan," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pencatatan Obligasi

Ia mengatakan, penawaran obligasi IV tahap I/2019 pada 19-21 November 2019. Sedangkan penjatahan dan distribusi obligasi secara elektronik pada 22 dan 26 November 2019. Pencatatan obligasi BTPN di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada 27 November 2019.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi BTPN IV tahap I Tahun 2019 adalah PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Nikko Sekuritas Indonesia, dan PT OCBC Sekuritas Indonesia. Adapun Wali amanat obligasi,yakni PT Bank Niaga Tbk (BNGA). Obligasi BTPN tersebut telah mendapat peringkat AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch).

3 dari 3 halaman

BTPN Bakal Terjun ke Bisnis Uang Elektronik

Pertumbuhan uang elektronik (e-money) kian tinggi sejalan dengan kebutuhan masa depan yang semakin mengedepankan transaksi cashless atau nontunai. Tak hanya himpunan bank negara (Himbara) saja, PT Bank BTPN Tbk tengah mempertimbangkan untuk menerbitkan e-money.

Value Proposition and Product Head, Deputy Head of Digital Banking Bank BTPN Irwan Sutjipto tidak menampik pihaknya sedang mengkaji agar perseroan dapat merilis e-money. Namun, ia belum membeberkan kapan realisasi itu dilakukan.

"Menerbitkan uang elektronik? Sekarang sedang di assest, sedang dipertimbangkan. Pengennya sih iya menerbitkan," ujarnya di Menara BTPN, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2019).

Pihaknya berharap, perseroan juga dapat mengintegrasikan produk e-money ke banyak moda transportasi umum di Jakarta. Itu salah satunya seperti MRT ataupun LRT Jakarta.

"Pengennya bisa untuk MRT, LRT, tol," ujarnya.

Sebagai informasi, BTPN adalah bank devisa yang memfokuskan diri untuk melayani dan memberdayakan segmen masyarakat berpendapatan rendah yang terdiri dari para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta komunitas prasejahtera produktif (mass market).

BTPN juga meluncurkan Jenius yakni sebuah aplikasi bank digital yang dirancang membantu masyarakat mengelola finansial secara mudah dan cerdas melalui smartphone berbasis Android maupun IOS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.