Sukses

9 Sektor di Zona Merah, IHSG Ditutup Anjlok ke 6.098,95

IHSG ditutup melemah 43,55 poin atau 0,71 persen ke posisi 6.098,95

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham hari ini. Rupih berada dilevel Rp 14.085 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis(14/11/2019), IHSG ditutup melemah 43,55 poin atau 0,71 persen ke posisi 6.098,95. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 1,06 persen ke posisi 964,58.

Sebanyak 267 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 139 saham menguat dan 142 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 492.866 kali dengan volume perdagangan 11 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 205,92 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.085.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang menguat yaitu konstruksi yang naik 0,02 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur yang anjlok 1,72 persen. Diikuti oleh sektor aneka industri yang turun 1,61 persen dan sektor pertambangan yang turun 1,45 persen.

Saham-saham yang melemah antara lain VINS turun 24,18 persen ke Rp 138 per saham, DEAL turun 21,50 persen ke Rp 1.150 per saham dan TGRA turun 20,38 persen ke Rp 250 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain ESIP yang naik 69,33 persen ke Rp 276 per saham, MPOW naik 34,81 persen ke Rp 182 per saham dan ARMY naik 34,33 persen ke Rp 90 per saham.  

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Sesuai Prediksi

Meski sentimen global kian memanas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mampu bergerak menguat di pasar saham pada hari ini.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menilai IHSG berpeluang terkonsolidasi menguat pada rentang support dan resistance 6125-6200.

Saat ini, dia mengungkapkan ketidakpastian eksternal masih cukup tinggi terutama dari Amerika Serikat (AS) dan China yang makin memanas dan kondisi politik di Hong Kong yang saat ini masih belum stabil.

Namun, menurutnya investor akan teralihkan perhatiannya pada data inflasi di AS sebagai petunjuk arah kebijakan the Fed selanjutnya sebelum Jerome powell berpidato didepan kongres.

Seirama, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya berpendapat indeks akan mengalami kontinuasi rally (menguat) dengan ditransaksikan 6.200-6.250.

Investor pada hari ini menurutnya dapat mempertimbangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), hingga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sedangkan Lanjar memilih untuk menganjurkan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), serta saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.