Sukses

Pertamina Akan Integrasikan Blok Corridor dengan Kilang Dumai

Kontrak Bagi Hasil Blok Corridor akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak tanggal 20 Desember 2023 dan menggunakan skema Gross Split.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha PT Pertamina Hulu Energi akan mengintegrasikan hasil minyak dan gas bumi (migas) yang diproduksi di wilayah kerja (WK) atau Blok Corridor dengan blok migas lainnya. Hak partisipasi Pertamina di Blok Corridor meningkat setelah menandatangani kontrak baru.‎

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Corridor (PHE Corridor) Taufik Aditiyawarman mengatakan,‎ berdasarkan perpanjangan Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Corridor telah ditetapkan pemegang hak partisipasi teridiri dari ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebesar 46 persen, Talisman Corridor Ltd (Repsol) sebesar 24 persen, dan PHE Corridor sebesar 30 persen.

Hak partisipasi di Blok Corridoryang dimiliki para kontraktor migas tersebut termasuk 10 persen yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Ada kenaikan komposisi participating interest pada perjanjian kontrak kerja sama yang baru ini. Semula pertamina hanya memiliki hak partisipasi sebesar 10 persen, dengan kontrak baru ini menjadi 30 persen," kata Taufik, di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Pertamina juga memastikan telah siap menjadi operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun setelah kontrak berjalan di Blok Corridor.

Bagi Pertamina, mengelola Blok Corridor ini sangat strategis karena nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang dikelola Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gross Split

Kontrak Bagi Hasil WK Corridor akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak tanggal 20 Desember 2023 dan menggunakan skema Gross Split. Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama sebesar USD 25 juta dan Bonus Tanda Tangan sebesar USD 250 juta.

Berdasarkan data saat ini Blok Corridor memiliki luas 2.095,25 Kilometer persegi sebagian besar berada di Provinsi Sumatera Selatan. Pertamina juga memiliki 4 wilayah kerja aktif di area Sumatera Selatan yaitu Pertamina EP Aset 1, PHE Jambi Merang, PHE Ogan Komering dan PHE Raja Tempirai.

“Lokasi WK Corridor berada di wilayah administrasi yang sama dengan WK Jambi Merang yang saat ini dikelola oleh PHE Jambi Merang yaitu di Kabupaten Musi Banyuasin. Tentu ini akan menjadi nilai tambah bagi Pertamina saat menjadi operator WK Corridor”, papar Taufik.

 

3 dari 3 halaman

Skema Terbaik

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menyatakan, Pertamina menyambut baik keputusan Pemerintah yang telah menetapkan perpanjangan kontrak kerjasama dan menyetujui kenaikan hak partisipasi Pertamina sebesar 30 persen di Blok Corridor dari sebelumnya yang hanya 10 persen. Kenaikan hak partisipasi tersebut akan dimulai setelah tahun 2023.

Dharmawan menambahkan peningkatan hak partisipasi bagi Pertamina merupakan skema terbaik yang telah disepakati antara ketiga pihak pemegang PI yakni Conoco Phillips (Grissik) Ltd, Talisman Corridor Ltd (Repsol), dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor. Menurutnya, skema ini baik untuk mengurangi risiko operasi terhadap keberlangsungan dan juga tingkat produksi.

“Pertamina bersemangat untuk mengelola blok ini yang merupakan lapangan fractured basement gas play yang menantang. Kami berkomitmen untuk melakukannya dengan baik guna menjaga kesinambungan produksi di Blok tersebut,“ tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.