Sukses

Jurus Pemerintah Kurangi Impor BBM

Kementerian ESDM juga akan terus mengoptimalkan pencarian minyak dari sumur baru.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi impor ‎Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemangkasan impor ini guna memperbaiki neraca perdagangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, upaya untuk menekan impor BBM di antaranya dengan menggenjot produksi minyak dalam negeri dari sumur yang sudah operasi. Dengan bertambahnya produksi ini maka bahan baku untuk memproduksi BBM sudah tersedia di dalam negeri.

"Sekarang ini produksi minyak sudah agak turun. Nah, kami upayakan untuk bisa ditingkatkan lagi yang eksisting," kata Arifin, di Jakarta, Senin (4/11/2019).

Selain itu, Kementerian ESDM juga akan terus mengoptimalkan pencarian minyak dari sumur baru. "Sama untuk mempercepat pengusahaan wilayah kerja migas baru," ujarnya.

Menurut Arifin, peningkatan produksi minyak tersebut bakal dibarengi dengan pembangunan kilang di dalam negeri yang berfungsi mengolah ‎ minyak untuk memproduksi BBM.

"BBM harus punya kilang sendiri. Ya itulah, kita harus segera cari sumur baru, paralel nanti kilang minyak yang akan dibangun, akan bisa memanfaatkan bahan baku yang kita develop lagi," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Diolah di Dalam

Arifin mengungkapkan, sumber minyak mentah yang ada di Indonesia harus diolah di dalam negeri dengan melakukan pembangunan dan peremajaan kilang. Sebab Indonesia akan mendapat manfaat jika kapasitas kilang dapat memenuhi kebutuhan.

Manfaat tersebut yaitu dapat meningkatkan ketahanan energi nasional karena tidak ketergantungan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari luar negeri.

"Kalau kita enggak punya kilang ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi, kalau short of suplay mendadak kita terpaksa harus cari barang di pasar, harga mahal, kalau ada di sini kan stabil terus," tuturnya.

Dia melanjutkan,‎ dengan mengelola minyak mentah dengan kilang di dalam negeri, maka dapat memangkas biaya pengadaan BBM. Selain itu, juga akan menciptakan nilai tambah karena akan membuka peluang untuk industrik baru.

"Kemudian kalau kita beli terus dari orang lain, yang menikmati nilai tambah karen dia punya processing cost dan margin," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.