Sukses

Gojek Siap Ekspansi ke Malaysia dan Filipina di 2020

Saat ini, layanan Gojek sudah tersedia di Indonesia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia layanan on-demand Gojek beri sinyal akan melakukan ekspansi ke Malaysia dan Filipina. Pihaknya menargetkan layanannya bisa hadir di dua negara tersebut pada 2020.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan berbagai hal untuk ekspansi tersebut. Diketahui saat ini, layanan Gojek Indonesia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Tahun depan ada dua negara yang selalu disebut. Itu bisa jadi suatu perkembangan ke arah sana. Kami sudah mempersiapkan semuanya untuk bisa berada di dua negara tersebut," ujar dia, di Jakarta, Sabtu (2/11).

"Sebenarnya kalau di Filipina kita sudah punya pembayaran. Tapi layanan Gojek belum muncul di sana. Itu yang kami sedang usahakan," lanjut dia.

 

Terkait fitur layanan apa saja yang bakal dibawa ke negara tujuan ekspansi, dia mengatakan sangat bergantung pada karakteristik masing-masing negara.

"Karena yang unik di Indonesia belum tentu laku di negara lain. Tapi mimpinya tahun depan, layanannya boleh apa saja tapi harus Yang bisa memuaskan pelanggan di negara tersebut," ujar dia.

Sementara untuk besaran anggaran yang dibutuhkan untuk aksi bisnis tersebut, dia masih enggan menyampaikan secara terperinci. Meskipun demikian, dia mengatakan saat ini, Gojek punya cadangan dana USD 500 juta untuk menjalankan rencana tersebut.

"Kan tahun lalu kalau masih ingat kan kita sudah mencadangkan USD 500 juta untuk ekspansi ke negara-negara Internasional. Nah dananya masih sangat memadai untuk ekspansi ke negara baru, tapi berapanya belum tahu," tandasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tolak Nadiem Jadi Menteri, Driver Gojek Ancam Demo Besar-besaran

Founder sekaligus CEO Gojek Nadiem Makariem pada hari ini datang ke Istana Negara di Jakarta menerima panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kabarnya, pemanggilan ini merupakan pertanda dirinya akan diangkat menjadi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II.

Namun begitu, pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) rupanya tak setuju bila bos besar mereka dijadikan menteri oleh Jokowi.

Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicaksono bahkan mengancam bakal mengerahkan massa dalam jumlah besar bila Nadiem menerima ajakan Jokowi.

"Ojol tidak setuju apabila Nadiem Makariem jadi salah satu menterinya Jokowi. Akan ada pergerakan seluruh Indonesia sebagai penolakan," seru Igun saat ditanyai Liputan6.com, Senin (21/10/2019).

Tak hanya dari Jakarta, ia menyatakan berbagai pengojek online dari penjuru Sumatera dan Jawa siap untuk menyuarakan aksi penolakan tersebut.

"Ketua-ketua ojol dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa sudah komunikasi dengan saya, mereka siap bawa massa ojol untuk masuk Jakarta, melakukan aksi unjuk rasa besar penolakan Nadiem jadi menteri," sebut Igun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.