Sukses

Dedi Nusrsyamsi: Penyuluh Itu Merupakan Kopassus Pertanian

Di depan penyuluh wilayah sulawesi tenggara, Dedi Nursyamsi memotivasi para penyuluh sekaligus memaparkan arah kebijakan pertanian yang ditetapkan oleh mentan SYL. (foto: @Kementan)

Liputan6.com, Jakarta Di sela-sela mengikuti rangkaian acara HPS2019 di Kendari, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi berkesempatan menemui penyuluh. Di depan penyuluh wilayah sulawesi tenggara, Dedi Nursyamsi memotivasi para penyuluh sekaligus memaparkan arah kebijakan pertanian yang ditetapkan oleh mentan SYL.

“Penyuluh itu otaknya Petani, Penyuluh itu kopassus nya pertanian itu yang pertama di sampaikan Menteri Pertanian SYL, kalau penyuluhnya hebat petaninya juga hebat, begitu juga sebaliknya,” ujar Dedi.

Pembangunan pertanian memerlukan orang orang bermental kopassus siapa itu? Penyuluh! Untuk itu penyuluh harus pintar, harus gesit harus cerdas apalagi sekarang problemnya makin kompleks.

“Pesan mentan jadilah penyuluh yang dirindukan petani, caranya? Mungkin gak kita gak pernah berkunjung ke petani dan dirindukan petani? Orang jawa bilang tresno jalaran suka kulino, cinta karena sering bersua berjumpa dan berkomunikasi,” tegasnya.

“Kalau penyuluh aktif berkomunikasi dengan petani dari menanam sampai menjual produk saya yakin penyuluh akan dirindukan oleh petani,” tambahnya.

 

Tugas mulia untuk insan pertanian yang bertangung jawab untuk menyediakan pangan kepada 260 juta penduduk

Instruksi Mentan ada dua hal yang akan dikerjakan oleh insan pertanian indonesia. Kita sebagai insan pertanian harus menjalankan kebijakan satu data, jadi ke depan tidak ada lagi data yang berbeda, data harus satu padu. Akurasi data menentukan kebijakan yang tepat yang akan diambil

Kemudian akan dibangun Agriculture War Room yang berisi data pertanian seluruh Indonesia. Siapa yang mengirim data dari daerah ke pusat? Kostra Tani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian Tingkat Kecamatan). Siapa pasukannya? BPP yang di dalamnya ada penyuluh, maka dari itu perlu ditingkatkan fungsi BPP.

Kedua BPP akan direvitalisasi menjadi Konstratani, pasukannya diperkuat dengan SDM yang menguasai IT harus ada komputer, internet, drone untuk keperluan pertanian.

Tiap Kostra Tani akan di perkuat brigade-brigade yang sesuai dengan potensi wilayah, contoh kalau memang potensinya peternakan maka diperlukan penyuluh peternakan dan sebagainya.

Dengan keterbatasan yang ada bukan halangan untuk bekerja maksimal, bekerja untuk menjadi penyuluh yang dirindukan oleh petani, modal besar kita harus punya tekad dan usulan dari penyuluh daerah agar penyuluh ditarik ke pusat dan THL diperjuangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini