Sukses

Makanan dan Minuman Masih Jadi Produk Paling Diminati di 2020

Ekonom memperkirakan berbagai peluang bisnis yang masih cerah di 2020

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom nasional, Aviliani, memprediksi, bila tahun 2020 sektor properti masih menjadi bagian terakhir dalam perkembangan yang memperoleh daya tarik pembeli. Justru, di era industrial 4.0 ini, sektor makanan dan minuman masih menjanjikan dan nomor wahid mendapat hati konsumennya.

Hal tersebut diutarakan Aviliani saat mengisi seminar 'Tantangan Dunia Usaha di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah' yang diselenggarakan Bank Indonesia Provinsi Banten, di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Jumat (1/11/2019).

Dia melihat karakter konsumen Indonesia yang didominasi oleh kalangan milenial yang menginginkan serba kepraktisan dalam bertransaksi. "Sektor yang paling diminati itu masih nomor satu makanan dan minuman, kedua semua kebutuhan pribadi, seperi sabun, sikat gigi, kosmetik, dan lainnya," ujar Aviliani.

Itu sebabnya perusahaan retail atau mini market masih merajai pada sektor ini. Namun tetap, mereka membutuhkan inovasi transaksi berbasis e-commers dalam menunjang kenaikan transaksi.

Lalu ketiga, ada sektor yang menyentuh kesehatan. Misalnya industri penyedia obat-obatan dan juga yang terkini penyedia jasa kesehatannya yang berbasis e-commers.

"Sekarang ada Klik Dokter, Halo Dokter, Klik Apotek, dan sebagainya. Mereka ini berbasis aplikasi yang bisa membeli obat tinggal lewat handphone atau smartphone, kemudian konsultasi dokter bisa pakai aplikasi ini,"ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menguntungkan Apotek

Namun tentu tidak mematikan apotek atau rumah sakit yang hanya bisa dilakukan secara tatap muka. Justru apotek misalnya, ada pesanan obat melalui aplikasi, maka akan dihubungkan dengan dengan apotek yang sudah dikerjasamakan.

Lalu sektor lainnya adalah jasa pendidikan formal dan non formal. Kalangan milenial yang sudah berumah tangga, akan sangat mementingkan pendidikan bagi anaknya nanti.

Kemdian sektor lain adalah industri telekomunikasi dan informatika. Lalu ada jasa konstruksi, mengingat pemerintah pusat memberikan Dana Desa hingga Rp 1 miliar per desanya, hal ini terbuka peluang untuk para jasa konstruksi turut membangun desa-desa.

"Kan lagi tren meningkatkan pariwisatanya, kaya terbaru ini di Lebak 'Negeri di Atas Awan', itu kan salah satu cara juga untuk meningkatkan pendapatan daerah," kata Aviliani.

 

3 dari 3 halaman

Sektor Properti

Setelah pariwisata, barulah ada sektor properti. Meski dianggap tidak signifikan, namun properti pada sektor apartemen yang paling diincar milenial.

"Sebab mereka menginginkan konsep hunian atau tempat tinggal yang misal dibawahnya ada mal, dekat dengan MRT, KRL atau transportasi umum. Jadi mobilitasnya tinggi,"kata Avialiani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.