Sukses

Ingat, Sebelum Ikut Seleksi CPNS 2019 Pastikan NIK Valid

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2019 menggunakan metode yang sama seperti tahun lalu dengan pendekatan yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan jika seleksi penerimaan CPNS 2019 berprinsip memberikan kemudahan bagi para peserta, terutama mengenai dokumen persyaratan pendaftaran.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, kemarin mengatakan jika dokumen persyaratan yang harus disiapkan para calon peserta seleksi, antara lain scan KTP untuk memastikan data kependudukan, pass foto dan swafoto untuk menyesuaikan pelamar dengan data KTP, dan scan ijazah serta transkrip untuk memastikan jurusan pelamar sesuai dengan formasi yang dituju.

Dia pun mengimbau pelamar untuk segera menyiapkan dokumen tersebut dan pastikan terlihat dengan jelas setelahnya.

“Masih ada belasan hari untuk pastikan NIK valid di Ditjen Dukcapil, hati-hati saat mendaftar karena NIK hanya bisa digunakan satu kali untuk satu jabatan dan formasi,” ungkap dia.

Bima juga memastikan bahwa Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan metode yang sama seperti tahun lalu dengan pendekatan yang berbeda. Salah satunya pada soal Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan penggunaan bahasa yang lebih mudah dimengerti peserta.

Tim penyusun soal yang terdiri dari 18 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menambahkan sedikit soal mengenai radikalisme pada soal SKD.

“Seluruh soal memiliki kualitas yang dibedakan pada tingkat kesulitan mudah, sedang dan sulit sesuai kondisi setiap daerah,” tambahnya.

Pendaftaran CPNS akan dibuka mulai tanggal 11 hingga 24 November 2019, sementara pengumuman seleksi administrasi direncanakan pada 16 Desember 2019.

Pada SKD dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) seleksi penerimaan CPNS 2019, BKN telah menyiapkan sekitar 641 titik lokasi tes, terdiri atas 33 titik lokasi milik BKN, 30 titik lokasi cost sharing, dan 578 titik lokasi mandiri instansi.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tes Wawasan Kebangsaan Dominasi Porsi Soal Seleksi CPNS 2019

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyampaikan kisi-kisi, bahwa soal tes dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 akan didominasi oleh Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Sebagai informasi, TWK akan diberikan pada saat peserta CPNS mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Adapun dua rangkaian tes lainnya saat SKD yakni Tes Karakter Pribadi (TKP) dan Tes Intelegensia Umum (TIU).

"Yang jelas memang salah satu saringannya dalam CPNS ini adalah Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Jadi oleh karena itu Tes Wawasan Kebangsaan ini mempunyai passing grade tersendiri," ungkap Deputi SDM dan Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

 

Pria yang akrab disapa Iwan ini memperkirakan, bobot atau porsi soal TWK dalam rangkaian Seleksi Kompetensi Dasar ini mencapai sekitar 60 persen.

"(Bobotnya berapa?) Nanti diputuskan di Panselnas (Panitia Seleksi Nasional). Tetapi setidaknya kurang lebihnya mungkin 60 persen dari total soal," jelas dia.

Dia pun memastikan, penyediaan soal TWK pada seleksi CPNS kali ini bakal berubah dari tes-tes di tahun sebelumnya. Hal tersebut mengikuti kebutuhan pemerintah akan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada saat ini.

"Pasti berubah. Jadi kan setiap tahun kita ada perubahan soal. Jadi tidak pasti sama dengan tahun lalu. Tetapi kita setiap tahun merumuskan dari visi misi dan profil ASN yang kita harapkan nantinya seperti apa. Dan itu diimplementasikan dalam kisi-kisi dan soal," tuturnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.