Sukses

Generasi Milenial Harus Persiapkan Dana Pensiun Sejak Dini

Masa pensiun yang tidak dipersiapkan secara matang akan membuat anak menjadi generasi sandwich

Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial selalu identik dengan sifat konsumtif. Padahal, sebagai generasi muda yang masih produktif milenial juga dituntut untuk menyisihkan uang sebagai persiapan menjalani hari tua atau masa pensiun.

Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman mengatakan dana pensiun harus dipersiapkan sejak dini agar nantinya tidak menjadi beban bagi anak.

Masa pensiun yang tidak dipersiapkan secara matang akan membuat anak menjadi generasi sandwich, yaitu harus membiaya diri dan keluarga pada saat yang bersamaan.

"Penting sekali (mempersiapkan dana pensiun), untuk menjamin hari tua nanti. Kalau sudah pensiun you kira dapat income dari mana? kalau toh sudah ada kan dari usaha sendiri kan sebagai tambahan at least itu ada proteksi dijamin bahwa you setelah pensiun ini ada pendapatan," katanya pada saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Karena itu, dia mengatakan pihaknya juga sudah mengembangkan produk-produk non-perbankan terkait asuransi dana pensiun tersebut. Sebab potensi dana pensiun di Indonesia cukup tinggi dan belum tergarap maksimal.

Mengutip laman resmi Kementerian Keuangan Republik lndonesia, pengelolaan dana pensiun di Indonesia hanya Rp 266 triliun atau sekitar 1,85 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Bila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Thailand memiliki akumulasi dana pensiun empat kali lipat dibanding Indonesia.

Hal ini sangat disayangkan, karena persiapan dana pensiun menjadi salah satu kunci bahagia di usia senja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pensiun di Usia 65 Tahun, Milenial Perlu Menabung Setengah dari Gaji

Untuk menuju masa pensiun, generasi milenial setidaknya perlu menabung sebesar setengah dari perolehan gaji.

"Milenial harus menyisihkan hampir setengah dari pendapatan mereka untuk masa depan," jelas Olivia S Mitchell, Profesor asuransi dan ekonomi bisnis serta kebijakan publik Wharton University di Pennsylvania, seperti melansir dari CNBC, Jumat (24/10/2019).

Setidaknya simpan 40 persen dari penghasilan selama 30 tahun ke depan. Perhitungan itu, berdasarkan pada penelitian akademis dari ekonom MIT, dengan memperhitungkan beberapa asumsi. 

Sekitar sepertiga dari milenium berharap untuk pensiun antara usia 65 dan 69 tahun, menurut survei terbaru T. Rowe Price. Namun, 43 persen dari milenium mengatakan mereka sebenarnya berharap untuk pensiun lebih awal.

 Secara umum milenial perlu bekerja lebih lama untuk mencapai simpanan 40 persen untuk pensiun "Jika kamu bisa terus bekerja, lakukanlah. Jika Anda tidak dapat bekerja penuh waktu, bekerjalah paruh waktu," jelas Olivia.

Menurut Olivia, milenial harus terus berinvestasi keterampilan. Selain keterampilan, menjaga kesehatan juga salah satu unsur penting. Agar milenial tidak dipaksa pensiun lebih cepat hanya karena kemunduran kesehatan.

Untuk bisa mencapai tabungan pensiun dan butuh bekerja lebih lama, investasi dalam kesehatan juga diperlukan ketika masih muda dan setengah baya. "Investasikan diri Anda yang lebih tua ketika Anda masih muda," tambah Olivia.

Olivia mengatakan hal tersebut adalah asuransi umur panjang yang sebenarnya membantu untuk menghasilkan pendapat tetap ketika Anda bisa saja tidak dapat bekerja lagi.

Reporter: Chrismonica

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.