Sukses

Mentan Syahrul Beri 'Jawaban' Agar Generasi Muda Perkuat Sektor Pertanian

"Jangan hanya bagus sembahyangnya tapi bohong kerjanya. Bagus kerjanya tapi sombongnya setengah mati."

 

Liputan6.com, Jakarta Peran generasi muda dalam memperkuat sektor pertanian sangat penting. Kaum mua, kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, harus mampu mengenyangkan perut 267 juta jiwa penduduk Indonesia. 

Saat memberikan kuliah umum di Gedung Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Syahrul mengatakan bahwa perguruan tinggi menjadi tonggak kekuatan negara. 

"Kami ingin perguruan tinggi memperkuat negara ini agar menjadi kuat," ujar Syahrul, Sabtu (26/10).

Syahrul mengatakan, kaum muda wajib memperkuat negaranya sendiri agar tidak mudah dikalahkan negara lain. Oleh karena itu, kata dia, perguruan tinggi wajib mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan memiliki karakter kuat di semua bidang.

"Kita tidak mau negara ini kalah dengan Singapore, Malaysia, Thailand atau Korea. Makanya harus menjadi tanggung jawab bersama. Sebab besok hanya bisa baik kalau hari ini kita bekerja dan menghadirkan SDM yang baik serta mampu mengaksestensi gerakam rakyat yang kuat," katanya.

"Kita tidak mau negari ini pecundang. Sebaliknya kita ingin negara ini cukup makanya. Makanya kita harus ingat bahwa negara ini adalah negara Keempat terbesar di dunia dengan mayoritas penduduk beragama Islam terkuat di dunia," katanya.

Menurut Syahrul, jika cita-cita itu ingin terealisasi, maka, sebaiknya, generasi muda harus mulai memperbaiki diri dengan bersikap jujur pada Tuhan. Selanjutnya memperbaiki karakter agama supaya terhindar dari perbuatan zolim, korupsi dan tindak pidana.

"Jangan hanya bagus sembahyangnya tapi bohong kerjanya. Bagus kerjanya tapi sombongnya setengah mati. Dia ke masjid setiap hari, tapi pelitnya bukan main. Kalau begitu besok kalian menjadi entrepreneur yang kuat dan baik. entrepreneur itu hari kritis, berkarakter dan jujur," katanya.

Syahrul berharap, generasi muda juga menghindari pertemanan dengan dunia narkoba dan mereka yang berbuat korupsi. Oleh karena itu, kata Syahrul, bukan karakteristik orang Indonesia yang sejak dulu diajarkan kebenaran dan kejujuran.

"Hindari berteman dengan narkoba, hindari berteman dengan yang santai-santai dan hindari berteman dengan yang suka korupsi. Lulusan mahasiswa besok jangan jadi orang miskin. Harus menjadi orang kuat dan hebat," katanya. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.