Sukses

Boeing Bakal Patuhi Rekomendasi KNKT Terkait Lion Air JT 610

Boeing akan mengikuti rekomendasi keselamatan KNKT, dan mengambil langkah untuk meningkatkan keselamatan pesawat 737 MAX

Liputan6.com, Jakarta - Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) angka bicara terkait hasil investigasi Komite NasionalKeselamatan Transportasi (KNKT) terhadap kecelakaan Lion Air Penerbangan 610

Presiden & CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia atas upaya yang luar biasa dalam menentukan fakta-fakta dalam kecelakaan ini, dan faktor-faktor yang turut berkontribusi sebagai penyebab serta rekomendasi-rekomendasi untuk tujuan kita bersama agarperistiwa ini tidak terulang kembali.

“Kami akan mengikuti rekomendasi keselamatan KNKT, dan mengambil langkah untuk meningkatkankeselamatan pesawat 737 MAX untuk mencegah kondisi kontrol kemudi terbang yang terjadi saat kecelakaanini tidak terulang kembali. Keselamatan merupakan nilai yang kami utamakan di Boeing dan keselamatanpengguna jasa penerbangan, pelanggan kami, dan kru yang bertugas pada pesawat terbang kami selalumenjadi prioritas utama kami. Kami menghargai kemitraan dengan Lion Air yang sudah berlangsung lama danberharap dapat terus bekerja bersama di masa depan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Dia mengungkapkan, para pakar Boeing yang bekerja sebagai penasihat teknis untuk Badan Keselamatan Transportasi Nasional(NTSB) Amerika Serikat telah memberikan dukungan kepada KNKT sepanjang proses investigasi. Para engineer Boeing tengah bekerja bersama Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat dan pararegulator lainnya dari seluruh dunia untuk mengembangkan pembaruan perangkat lunak dan perubahan lainnya, dengan mempertimbangkan informasi dari hasil investigasi KNKT.

Sejak terjadinya kecelakaan ini, lanjut Dennis, pesawat 737 MAX dan perangkat lunaknya telah melalui pemeriksaan,pengujian, dan analisis tingkat global yang paling ketat sepanjang sejarah. Hal ini mencakup ratusan sesisimulator dan uji terbang, analisis pemenuhan ketentuan regulasi terhadap ribuan dokumen, pemeriksaan olehpara regulator dan pakar independen serta persyaratan sertifikasi yang ekstensif.

Selama beberapa bulan terakhir, Boeing telah menerapkan beberapa perubahan terhadap pesawat 737 MAX.Yang paling signifikan, Boeing telah mendesain kembali cara sensor sudut serang (Angle of Attack, AoA)bekerja dengan fitur perangkat lunak kontrol kemudi terbang yang dikenal dengan Sistem AugmentasiKarakteristik Manuver (Maneuvering Characteristics Augmentation System, MCAS).

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Perangkat Lunak

Ke depannya, MCAS akan membandingkan informasi dari sensor-sensor AoA sebelum teraktivasi, dengan demikian ada lapisan perlindungan baru yang ditambahkan. Selain itu, MCAS hanya akan menyala jika terdapat kesamaan antara kedua sensor AoA, hanya akan teraktivasi sekali untuk menanggapi informasi AoA yang keliru, dan akan selalu tunduk pada batasanmaksimum yang dapat dibatalkan oleh kolom kemudi (control column).

Perubahan perangkat lunak ini akanmencegah kondisi kontrol kemudi terbang yang terjadi pada kecelakaan ini tidak terulang kembali.Selain itu, Boeing tengah melakukan pembaharuan terhadap buku manual untuk awak pesawat dan pelatihanuntuk pilot, yang dirancang untuk memastikan semua pilot memiliki semua informasi yang mereka perlukanuntuk dapat menerbangkan pesawat 737 MAX dengan aman.

Boeing terus bekerja dengan FAA dan lembaga regulator lainnya di seluruh dunia terkait sertifikasi pembaruan perangkat lunak dan program pelatihan untuk mengembalikan pesawat 737 MAX mengudara dengan aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.