Sukses

Pensiun di Usia 65 Tahun, Milenial Perlu Menabung Setengah dari Gaji

Secara umum milenial perlu bekerja lebih lama untuk mencapai simpanan 40 persen untuk pensiun.

Liputan6.com, Jakarta Untuk menuju masa pensiun, generasi milenial setidaknya perlu menabung sebesar setengah dari perolehan gaji.

"Milenial harus menyisihkan hampir setengah dari pendapatan mereka untuk masa depan," jelas Olivia S Mitchell, Profesor asuransi dan ekonomi bisnis serta kebijakan publik Wharton University di Pennsylvania, seperti melansir dari CNBC, Jumat (24/10/2019).

Setidaknya simpan 40 persen dari penghasilan selama 30 tahun ke depan. Perhitungan itu, berdasarkan pada penelitian akademis dari ekonom MIT, dengan memperhitungkan beberapa asumsi. 

Sekitar sepertiga dari milenium berharap untuk pensiun antara usia 65 dan 69 tahun, menurut survei terbaru T. Rowe Price. Namun, 43 persen dari milenium mengatakan mereka sebenarnya berharap untuk pensiun lebih awal.

 

Secara umum milenial perlu bekerja lebih lama untuk mencapai simpanan 40 persen untuk pensiun "Jika kamu bisa terus bekerja, lakukanlah. Jika Anda tidak dapat bekerja penuh waktu, bekerjalah paruh waktu," jelas Olivia.

Menurut Olivia, milenial harus terus berinvestasi keterampilan. Selain keterampilan, menjaga kesehatan juga salah satu unsur penting. Agar milenial tidak dipaksa pensiun lebih cepat hanya karena kemunduran kesehatan.

Untuk bisa mencapai tabungan pensiun dan butuh bekerja lebih lama, investasi dalam kesehatan juga diperlukan ketika masih muda dan setengah baya. "Investasikan diri Anda yang lebih tua ketika Anda masih muda," tambah Olivia.

Olivia mengatakan hal tersebut adalah asuransi umur panjang yang sebenarnya membantu untuk menghasilkan pendapat tetap ketika Anda bisa saja tidak dapat bekerja lagi.

Reporter: Chrismonica

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jack Ma Habiskan 10 Tahun untuk Persiapkan Masa Pensiun

Pendiri Alibaba, Jack Ma, mengaku keputusan untuk pensiun bukan hal yang ringan dan mudah. Pria berusia 55 tahun ini mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua eksekutif pada September 2018.

Kabarnya pengumuman pengunduran diri itu telah ia pikirkan dan siapkan selama lebih dari satu dekade. Jack Ma berbicara kepada CEO Global Forbes bahwa gagasan untuk pensiun telah ada sejak 2004.

Hal tersebut bermula ketika salah seorang pemodal mengatakan kepada Jack Ma jika ia tidak memenuhi syarat sebagai CEO. Lantas perkataan tersebut membuatnya berpikir.

HomeBisnisJack Ma Habiskan 10 Tahun untuk Persiapkan Masa Pensiun Liputan6.com19 Okt 2019, 21:00 WIB71  Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)Liputan6.com, Jakarta Pendiri Alibaba, Jack Ma, mengaku keputusan untuk pensiun bukan hal yang ringan dan mudah. Pria berusia 55 tahun ini mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua eksekutif pada September 2018.

Kabarnya pengumuman pengunduran diri itu telah ia pikirkan dan siapkan selama lebih dari satu dekade. Jack Ma berbicara kepada CEO Global Forbes bahwa gagasan untuk pensiun telah ada sejak 2004.

Hal tersebut bermula ketika salah seorang pemodal mengatakan kepada Jack Ma jika ia tidak memenuhi syarat sebagai CEO. Lantas perkataan tersebut membuatnya berpikir.

 "Hari itu saya mulai berpikir saya harus mempersiapkan pensiun saya," kata Jack Ma seperti mengutip dari CNBC, Sabtu (19/10/2019).

Jack Ma bercerita jika pada hari itu, 10 September, akan menjadi hari terakhirnya bekerja.

Jack Ma sering mengatakan bahwa ia menginginkan perusahaannya dapat bertahan selama 102 tahun.

Maka dari itu ia mengaku selama ia bekerja di Alibaba, dia dan timnya terus mengembangkan sistem kepemimpinan yang kuat serta menghargai cara berpikir dan sistem kerja baru.

Kedudukan Jack Ma telah digantikan oleh CEO baru yaitu Daniel Zhang. Ia mengatakan dengan adanya CEO baru ia merasa percaya diri kalau perusahaan berada di jalan yang tepat dan akan bertahan selama beberapa dekade mendatang.

"Perusahaan tidak boleh bergantung pada Jack Ma, Jack Ma akan menjadi tua," kata Daniel Zhang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.