Sukses

Sri Mulyani Tak Masalah Banyak Perwakilan Parpol di Kabinet Indonesia Maju

Banyaknya menteri dari parpol juga tidak akan menjadi kendala dalam proses pengambilan keputusan mengenai anggaran-anggaran yang strategis.

Liputan6.com, Jakarta - Wajah baru dalam susunan Kabinet Indonesia maju di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin rupanya banyak diisi oleh sejumlah tokoh partai politik (parpol). Utamanya di bidang ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tak masalah apabila sejumlah pos kementerian ekonomi di isi oleh para tokoh politik asalkan bisa bekerjasama dengan baik. Lantaran, Jokowi juga sudah memeberikan arahan yang jelas terkait program prioritas yang harus dikerjakan oleh kabinet.

"Memang banyak kabinet yang terdiri dari mantan jendral, ketua partai, atau politisi, tapi kita tetap bekerjasama dengan baik. Jadi mindset kami adalah untuk kerjasama," kata Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Rabu (23/10).

Menurutnya, banyaknya menteri dari parpol juga tidak akan menjadi kendala dalam proses pengambilan keputusan mengenai anggaran-anggaran yang strategis. Mengingat pembahasan anggaran akan dilakukan bersama pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

"Jadi saya enggak melihat itu sebagai suatu kendala. Kami menganggap ini suatu dinamika baru yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja secara lebih baik," jelas Sri Mulyani.

Sebagai informasi saja, di sektor ekonomi ada delapan yang berasal dari parpol. Diantaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang juga dari Partai Golkar.

Kemudian juga ada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dari Partai Golkar, serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari Partai Nasdem.

Lalu ada juga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dari Partai Gerindra, Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah yang merupakan politisi PKB.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Profil Sri Mulyani, Cetak Hattrick Jadi Menteri Keuangan

Sri Mulyani terpilih lagi menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) di Kabinet Indonesia Maju.  Dengan hal ini, maka Sri Mulyani berhasil mencetak hattrick.

Sri Mulyani pertama kali ditunjuk untuk menjadi menteri keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan.

Dia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia, dan mendapat reputasi sebagai menteri yang berintegritas.

Selepas itu, Sri Mulyani menghabiskan waktunya menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedua, Sri Mulyani ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Keuangan pada Juli 2016 menggantikan Bambang Brodjonegoro.

Perjalanan Sri Mulyani hingga 2019 ini terbilang mulus. Berbagai kebijakan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indoensia di atas 5 persen banyak diapresiasi.

Belum setahun menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong.

Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB.

Dengan berbagai prestasinya ini, Jokowi kembali meminta Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Maju yang akan bekerja hingga 2024.

Tiba di Istana sekitar pukul 09.07 WIB mengenakan kemeja putih pada Selasa (22/10). Mantan Menteri Keuangan itu baru keluar dari istana sekitar pukul 10.25 WIB.

Ia menyatakan, diminta untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. "Beliau menugaskan saya untuk tetap menjadi menteri keuangan," kata Sri di Istana, Selasa (22/10/2019).

Sri Muyani menyebut telah diizinkan Presiden Jokowi untuk menyampaikan posisinya pada media. "Diizinkan untuk sampaikan ke media," ucapnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengaku ditelepon pihak Istana pada Senin, 21 Oktober 2019. "Dihubungi kemarin," ujar dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merupakan perempuan kelahiran Tanjung Karang, Lampung, pada 26 Agustus 1962.

Dia pernah masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh di dunia versi majalah Forbes tahun 2016.  Sri Mulyani menjadi satu-satunya wanita asal Indonesia dalam daftar.

Dalam daftar yang dirilis Forbes, Kamis, 9 Juli 2016, dia berada di peringkat ke-37 di daftar wanita paling berpengaruh di dunia.

Satu peringkat di atas Dirjen WHO Margaret Chan di posisi 38, dan di bawah Perdana Menteri Bangladesh Shikh Hasina Wajed.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.