Sukses

Inggris Terbitkan Kartu Kredit dari Emas Dibanderol Rp 331 Juta

Kartu kredit emas yang dinamai Raris adalah produk pertama yang dikeluarkan perusahaan Inggris, Britain's Royal Mint.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan milik pemerintah Inggris, Britain's Royal Mint mengeluarkan kartu kredit yang terbuat dari emas. Kartu kredit tersebut dibanderol USD 23.460 atau setara dengan Rp 331 juta (1 USD = Rp 14.124)

Perusahaan milik pemerintah Britain's Royal Mint bekerjasama dengan Mastercard dan perusahaan teknologi pembayaran Accomplish Financial untuk membuat kartu kredit emas tersebut. Kartu kredit Raris adalah produk pertama yang dikeluarkan oleh Britain's Royal Mint.

Untuk yang membeli produk ini akan mendapatkan akses ke akun premium bernama Raris. Raris menawarkan nol nilai tukar dan biaya transaksi.

Kartu Kredit keluaran Britain's Royal Mint ini berbahan emas 18 karat. Kartu kredit ini ditargetkan pada orang-orang yang mencintai barang-barang mewah berkualitas tinggi.

"Royal Mint terus berinovasi, dna sebagai penyedia solusi logam mulia terkemuka di Inggris, kami sangat bersemangat untuk meluncurkan kartu Raris emas padat sebagai tanda meningkatnya permintaan konsumen akan kartu pembayaran yang unik dan mewah," jelas Anne Jessopp, CEO Royal Mint, seperti mengutip dari CNBC, Senin (14/10/2019)

Sejumlah perusahaan teknologi lainnya ikut meluncurkan kartu kredit premium akhir-akhir ini. Salah satunya Fintech start up N26 dan Revolut.

Kedua perusahaan tersebut menjual kartu debit yang terbuat dari stainless steel. Sementara Apple awal tahun ini juga meluncurkan kartu kredit titanium.

Reporter: Chrismonica

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salah Satu DJ Termahal di Dunia Lunasi Utang Pakai 10 Kartu Kredit

Penghasilan Disk Jockey (DJ) Steve Aoki yang mencapai USD 30 juta atau setara dengan Rp 428 miliar (1 USD = Rp 14.272) ternyata tak menjamin bisa lepas dari utang. Pria yang mendapat predikat sebagai DJ dengan bayaran tertinggi keempat di dunia harus menggunakan berbagai cara untuk melunasi utang.

Perjalanan musisi ini tidak selalu mulus. Bisnis yang dijalankan Steve Aoki membuatnya harus terlilit utang. Label rekamannya, Dim Mak, berjalan dengan baik, tetapi Aoki tidak mengerti bagaimana caranya mengelola bisnis.

Aoki akhirnya menghabiskan semua 10 kartu kredit yang dimilikinya untuk melunasi utang hampir USD 100 ribu atau Rp 1,4 miliar. Dikutip dari CNBC, Minggu (16/8/2019) "Saya secara finansial berada di tempat yang buruk." jelas Aoki.

Ia terus mengandalkan kemampuan sebagai DJ untuk mendapatkan penghasilan sebesar USD 50 atau Rp 713 ribu dalam semalam.

Dengan penghasilan yang didapati Steve Aoki, ia mencoba untuk menjaga agar labelnya tetap bertahan. Ia berharap penghasilannya akan meningkat dari USD 50 menjadi USD 100 atau Rp 1,4 juta.

Steve bukan satu-satunya yang pernah berada di posisi terendah tentang finansial. Lady Gaga pun pernah merasakan hal yang serupa dengan utang sebesar USD 3 juta atau Rp 42.8 miliar 2011 silam.

Setelah kejadian tersebut, Lady Gaga akhirnya keluar dari zona krisis finansial dan sedang dalam kondisi baik untuk urusan finansial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.