Sukses

Dorong Anak Muda Jadi Konglomerat, Kementan Luncurkan Program Kewirausahaan

Kementan sejak 5 tahun lalu sudah menyediakan berbagai alat mesin pertanian, serta pemenuhan bibit dan benih unggul yang dibagikan secara gratis.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) meluncurkan program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda untuk sektor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan, wirausaha ini sangat penting karena seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa added value itu ada di processing. Jadi ketika di hulu keuntunganya tidak terlalu besar, maka seharusnya bisa naikan nilai di bagian processing alias di hilir.

"Makanya kita perlu mengedukasi anak muda bahwa pertanian saat ini sudah modern dan berteknologi canggih," ujar Amran dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2019).

Amran mengatakan, untuk mendukung pengembangan tersebut, Kementan sejak 5 tahun lalu sudah menyediakan berbagai alat mesin pertanian, serta pemenuhan bibit dan benih unggul yang dibagikan secara gratis. Menurut dia, semua bantuan itu merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong majunya usaha tani generasi muda.

"Sekarang yang penting adalah meyakinkan mereka bahwa jadi pengusaha muda itu perlu yakin dalam mencapai keberhasilan. Jadi kita tanamkan dulu keyakinan kita, lalu motivasi mereka bahwa tidak ada yang tidak bisa untuk menjadi konglomerat," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengajak Pengusaha

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk para pengusaha dan jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

"Dimana kita akan mensupport mereka untuk mencintai bidang pertanian agar menjadi agro sociopreneur. Nah, untuk mengimplementasikannya, kita bekerja sama dengan pengusaha, Pemda, Kemenakertran, Kementerian Koperasi, Bappenas dan Kementerian Keuangan," katanya.

Menurut Idha, program ini ditargetkan dapat mendorong ribuan generasi muda yang awam dengan dunia bisnis pertanian. Sebab, secara konsep program wirausahaan adalah inkubator bisnis yang dapat mendorong anak muda menjadi konglomerat kecil.

"Yang jelas pengusaha muda ini akan mendapatkan dukungan penuh baik berupa pengembangan kapasitas atau penguatan akses finansial dari perbankan yang sudah kita bangun networkingnya," katanya.

Ke depan, kata Idha, pemerintah akan memfokuskan diri pada titik hasil dari alat project yang dimiliki di setiap provinsi, dari Sabang sampai Merauke. "Tentu kita juga akan melakukan evaluasi pada titik-titik keberhasilan itu," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Tak Sabar

Sutarjo, salah satu peserta yang mengikuti program kewirausahaan ini mendukung apa yang menjadi target pemerintah dalam mengembangkan usaha tani anak muda di berbagai daerah. Pria yang juga merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor ini mengaku tak sabar mengakselerasi dunia bisnis tani dengan anak muda di daerah lain.

"Apalagi sekarang kita memasuki tahapan revolusi industri 4.0, tentu semuanya harus smart seperti apa yang disampaikan Bapak Menteri tadi, bahwa pertanian kita sudah tidak kotor-kotoran lagi, sekarang semuanya sudah teknologi dan smartphone," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.