Sukses

Dampak Karhutla, Penumpang Pesawat Turun 5,9 Persen

Jumlah penumpang angkutan udara yang diberangkatkan pada Agustus 2019 sebanyak 6,7 juta atau turun 5,9 persen dibanding bulan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, jumlah penumpang angkutan udara yang diberangkatkan pada Agustus 2019 sebanyak 6,7 juta atau turun 5,9 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan di beberapa daerah.

"Masih ditambah lagi dengan berbagai bencana yang terjadi seperti kebakaran hutan dan lahan ada gangguan penerbangan terutama untuk rute-rute di Kalimantan dan Sumatera," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/10).

Suhariyanto melanjutkan penurunan penumpang angkutan udara juga seiring dengan berakhirnya masa libur anak sekolah. Pada bulan Juli, tercatat ada libur sekolah yang cukup panjang usai libur puasa dan Lebaran.

"Jumlah penumpang angkutan udara pada bulan Agustus ini adalah sebesar 6,72 juta turun dibanding bulan lalu, turun tajam dibanding bulan Agustus 2018. Kalau dibanding bulan lalu, kita bisa memahami karena musim liburan sekolah sudah slesai di bulan Juli sehingga jumlah penumpang domestik pada Agustus turun," jelasnya.

Suhariyanto menambahkan, penurunan harga tiket pesawat juga tidak langsung berdampak signifikan terhadap kenaikan penumpang. Sebab apabila dibandingkan dengan tahun lalu harga tiket saat ini masih tergolong lebih tinggi sehingga mengurangi minat masyarakat untuk bepergian.

"Dibandingkan tahun, walaupun harga tiket turun dari bulan sebelumnya, masih tetap lebih mahal dibandingkan harga tiket Agustus 2018," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Karhutla, Pencarian Sumber Migas Tetap Lancar

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, kegiatan operasi pencarian migas‎ di Indonesia tidak mengalami gangguan akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Divisi Program dan Komunikasi, SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher‎ mengatakan kegiatan operasi pencarian migas tertap berjalan normal, khususnya pada lapangan migas yang berdekatan dengan wilayah Karhutla.

"Kegiatan operasi masih berjalan seperti biasa, tidak ada gangguan akibat karhutla," kata Wissnu, di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).

Wisnu melanjutkan,‎ berdasarkan laporan yang dihimpun, belum ada pekerja yang bertugas di lapangan yang dievakuasi untuk mengamankan diri dari paparan asap karhutla. Dengan demikian situasi masih dalam kondisi aman.

‎"Nggak mengganggu karyawan. Jadi saya habis dari Riau pekan lalu," tuturnya.

Menurut Wisnu, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) sudah mengantisipasi karhutla di wilayah operasinya. Bahkan ada yang ikut menerjunkan tim untuk membantu menanggulangi karhutla agar tidak menggangu fasilitas pencarian migas.

"Semua kebakaran di dekat operasi migas ‎berhasil dipadamkan, jadi tidak ada masalah," tandasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.