Sukses

Bandara Soetta Duduki Peringkat 16 Paling Terkoneksi di Dunia

Bandara Soekarno-Hatta memilki jumlah rute internasional lebiih banyak dibandingkan domestik

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dinobatkan menjadi salah satu bandara di dunia yang paling terkoneksi secara internasional.

Di dalam daftar Top 50 International Megahub Index 2019 yang dirilis lembaga riset global OAG, Soekarno-Hatta berada di peringkat ke-16 sebagai bandara paling terkoneksi di dunia dengan nilai indeks 191.

Tidak hanya itu, Soekarno-Hatta juga masuk sebagai salah satu bandara di dalam daftar Top 10 Low-cost International Megahub Index 2019 tepatnya di posisi ke-8 dengan index 78.

Adapun berdasarkan publikasi dari OAG tersebut maskapai yang mendominasi rute internasional di Soetta adalah Garuda Indonesia dengan pangsa pasar (share of flights at hub) mencapai 26 persen.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Soekarno-Hatta sendiri saat ini melayani operasional sebanyak 50 rute penerbangan internasional.

“Rute penerbangan internasional di Soekarno-Hatta mencapai 50 rute, atau lebih banyak dari domestik sebanyak 48 rutem," kata Awaluddin, Senin (30/9/2019).

Awaluddin menegaskan, Angkasa Pura II selalu berkomitmen menjaga dan meningkatkan konektivitas penerbangan rute internasional di Soekarno-Hatta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Di Dukung Pertumbuhan LCC

Tingginya peringkat Soekarno-Hatta di daftar Megahub dunia, dijelaskan Awaluddin, salah satunya didukung pertumbuhan pasar maskapai penerbangan berbiaya hemat (low-cost carrier/LCC) di Asia.

“Pertumbuhan pasar LCC di Asia mampu digarap dengan baik oleh Soekarno-Hatta melalui LCC Terminal 2F," kata Awaluddin.

“Di Indonesia, pertumbuhan LCC didukung sektor pariwisata nasional yang juga berkembang dan menjanjikan dari aspek bisnis. Maskapai memiliki banyak opsi terkait destinasi selain Bali yang memang sudah dikenal dunia internasional,” tambah dia.

Awaluddin mengaku pertumbuhan pasar penerbangan hemat biaya di Soekarno-Hatta cukup menggembirakan setelah ada terminal khusus LCC yaitu LCC Terminal 2F.

Pada Januari-September 2019 jumlah penumpang LCC di Soekarno-Hatta mencapai 3,16 juta penumpang atau naik 4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

 

3 dari 3 halaman

Dukungan Sejumlah Menteri

Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan ucapan selamat untuk Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, kehadiran LCCT sangat penting buat Indonesia.

“Sektor pariwisata Indonesia sedang berkembang. Lajunya sangat pesat. Oleh karena itu, kita membutuhkan aksesibilitas yang besar. Karena, kemajuan sebuah destinasi juga ditentukan akses,” paparnya.

Untuk bisa memaksimalkan akses udara, mau tidak mau Indonesia membutuhkan terminal berbiaya murah atau LCCT.

“LCCT akan bersahabat dengan maskapai-maskapai berbiaya murah. Karena tidak akan memberatkan maskapai secara operasional. Dampaknya, wisatawan yang mereka bawa akan semakin bertambah. Strategi ini sudah banyak diterapkan negara lain. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada AP II yang selalu mendukung pariwisata. Termasuk menghadirkan LCCT,” jelas Menpar.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno kepada Angkasa Pura II mengatakan bahwa penerbangan berbiaya hemat memang merupakan salah satu kunci pengembangan sektor perhubungan nasional termasuk kebandarudaraan.

“Low cost adalah kuncinya,” jelas Menteri BUMN.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti juga mengucapkan selamat kepada Angkasa Pura II atas masuknya Soekarno-Hatta ke daftar International Megahub Index 2019.

“Kemenhub mengapreasiasi Angkasa Pura II atas keberhasilan Soekarno-Hatta ini,” jelas Menhub.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.