Sukses

Satu Windu Mukesh Ambani Jadi Orang Terkaya di Negeri Bollywood

Kekayaan 25 orang terkaya di India setara dengan 10 persen GDP negara tersebut.

Liputan6.com, New Delhi - Miliarder Mukesh Ambani kembali dinobatkan menjadi orang terkaya di India pada India Rich List versi IIFL Wealth Hurun India. Ini adalah tahun kedelapan Ambani menjadi orang terkaya di negerinya.

Dilaporkan India Today, Mukesh Ambani berada di posisi pertama. Sementara posisi kedua diduduki keluarga Hinduja yang aktif di London. Keluarga Hinduja juga masuk jajaran orang terkaya di Inggris.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaire Index, Ambani memiliki kekayaan USD 51,4 miliar atau Rp 728,7 triliun (USD 1 = Rp 14.177). Ia pun merupakan orang terkaya di Asia.

Ambani menjadi orang terkaya di negaranya berkat kesuksesan Reliance Industries yang bergerak di sektor energi, tekstil, petrokimia, dan mulai merambah ke jaringan digital. Perusahaan itu dibangun oleh bapaknya, Dhirubhai Ambani. 

Sementara, data Bloomberg menyebut empat bersaudara Hinduja masing-masing memiliki kekayaan USD 4,1 miliar (Rp 58,1 triliun). Dua saudara Hinduja aktif di Inggris, sementara dua lagi di India.

Kekayaan 25 orang terkaya di India setara dengan 10 persen GDP negara tersebut. India juga selama ini menjadi contoh negara dengan tingkat ketimpangan ekonomi yang tinggi di dunia.

Laporan Oxfam menyebut 10 persen orang terkaya India memegang 77 persen kekayaan nasional. Di saat yang sama, 63 juta orang India menjadi miskin akibat ongkos layanan kesehatan.

"Apa yang terutama mengkhawatirkan pada kasus India adalah ketimpangan ekonomi ditambahkan ke masyarakat yang sudah retak karena kasta, agama, wilayah, dan gender," ujar Profesor Himansu yang mengajar ekonomi di Universitas Jawaharlal Nehru.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Orang Terkaya di Dunia Terancam Bayar Pajak Rp 127,6 Triliun per Tahun

Kekayaan melimpah yang dimiliki miliarder kerap menjadi incaran untuk menambah pundi uang di satu negara. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Terdapat kandidat calon presiden AS yang berencana menaikkan pajak bagi para miliarder secara signifikan.

Dilaporkan CNBC, rencana itu berasal dari Senator Bernie Sanders, kandidat calon presiden Partai Demokrat. Senator Sanders terang-terangan menyebut bahwa miliarder seharusnya tidak boleh ada. 

Dalam proposal pajak kekayaan tahunan, mereka yang punya harta di atas USD 10 miliar (Rp 141,7 triliun) harus membayar pajak hingga delapan persen per tahun. Pajak kekayaan tahunan itu berbeda dari pajak pendapatan.

Bila rencana kandidat itu tercapai, maka CEO Amazon Jeff Bezos salah satu yang akan menjadi korban. Orang terkaya di dunia ini, harus rela membayar pajak hingga USD 9 miliar atau Rp 127,6 triliun per tahun.

Jeff Bezos merupakan orang terkaya di dunia. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Kekayaannya kini mencapai USD 110 miliar (Rp 1.559 triliun).

Para miliarder lain pun harus siap-siap membayar pajak kekayaan yang fantastis bila Senator Sanders mewujudkan proposal pajak tersebut. Berikut jumlah pajak yang harus dibayar para miliarder jika Bernie Sanders berhasil menang.

3 dari 3 halaman

Skenario Apabila Pajak Miliarder Tahunan Terjadi

Berikut besaran pajak yang harus dibayar para miliarder tiap tahun jika pajak kekayaan tahunan ala Bernie Sanders terwujud.

1. Jeff Bezos: USD 9 miliar (Rp 127,6 triliun)

2. Bill Gates: USD 8,6 miliar (Rp 121,9 triliun)

3. Warren Buffett: USD 6,6 miliar (Rp 93,5 triliun)

4. Mark Zuckerberg: USD 5,8 miliar (Rp 82,2 triliun)

5. Larry Page: USD 4,8 miliar (Rp 68 triliun)

6. Charles Koch: USD 4,8 miliar (Rp 68 triliun)

7. Larry Ellison: USD 4,7 miliar (Rp 66,6 triliun)

8. Sergey Brin: USD 4,6 miliar (Rp 66,6 triliun)

9. Rob Walton: USD 4,2 miliar (Rp 59,5 triliun)

10. Jim Walton USD 4,2 miliar (Rp 59,5 triliun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.