Sukses

Dana Tanggap Darurat Bencana di 2020 Capai Rp 5 Triliun

Dana tanggap darurat tersebut tidak mengalami perubahan jika dibandingkan penganggaran tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran sekitar Rp5 triliun untuk dana tanggap darurat bencana pada 2020. Dana tanggap darurat tersebut tidak mengalami perubahan jika dibandingkan penganggaran tahun ini.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemerintah tidak hanya menganggarkan dana darurat bencana tetapi juga dana pra rekonstruksi Palu dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Di mana dua provinsi tersebut mengalami bencana.

"Di 2020 akan menyiapkan pendanaan 3 hal, tanggap darurat Rp 4 sampai Rp 5 triliun tiap tahun. Di 2020 pra-recon Palu dan NTB. Tentunya lanjutan dari 2019 dan 2020," ujar Askolani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/9).

Secara keseluruhan dana penanggulangan bencana tersebar dibeberapa kementerian dan lembaga. Sementara dana mitigasi atau pencegahan akan diserahkan kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan BIG.

"Menyiapkan untuk mitigasi bencana melalui BMKG. Jadi BMKG koordinasi sudah di lintas kementerian dan harus didukung untuk jangka menengah 2022-2023. Untuk mitigasi bencana ini antara lain BMKG, BPPT, dan BIG untuk menyiapkan mitigasi," jelas Askolani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membuat Pendeteksi Bencana

Askolani melanjutkan, pemerintah juga akan membuat pendeteksi bencana yang mampu memberi informasi terlebih dahulu sebelum bencana terjadi. Hal tersebut diyakini mampu membantu untuk menyelesaikan masalah untuk jangka panjang.

"Planningnya untuk 2020 dan bisa menjadi deteksi mitigasi bencana ke depan. Sehingga bukan hanya menyelesaikan masalah, juga akan lebih baik. Mitigasi bencana, bukan hanya dari alat dan sosialisasi. Masyarakat juga ada antisipasi dan juga bisa tinggal di tempat wilayah tidak terkena bencana," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.