Sukses

Optimalkan Produksi, Industi Air Minum Terapkan Cloud Computing

Industri pengolahan air mengimplementasi revolusi industri 4.0 berbasis teknologi cloud disektor hulu, proses antara, hilir.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku industri pengolahan air mulai mengimplementasi peta jalan revolusi industri 4.0 berbasis teknologi cloud di sektor hulu, proses antara, dan hilir.

Salah satu manfaat utama penerapan teknologi cloud computing, keputusan bisnis di sektor industri pengolahan air dapat diambil lebih real time guna mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan layanan bagi pelanggan.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Supriadi menjelaskan bagi   produsen pengolahan air, digitalisasi dapat meningkatkan kompetensi. Sedangkan dari sisi hilir, informasi kepuasan pelanggan dapat menjadi basis peningkatan kualitas layanan ke depan.

“Penerapan teknologi revolusi industri 4.0 ini dilakukan di sektor hulu, proses, dan hilir dariindustri. Misalnya di sektor pengolahan air minum, di mana penempatan sensor-sensormenjadi bagian dari program digitalisasi dapat menentukan suplai air, kualitas, dan kuantitasair secara real time,” kata Supriadi yang dikutip dari keterangan tertulis Senin (23/9/2019)

Supriadi menjelaskan revolusi industri 4.0 memang mendorong penerapan teknologi terbaru yang real time berbasis internet of things (iot)  dan cloud computing.

“Syarat dari revolusiindustri 4.0 itu terkait real time, iot, dan cloud computing. Data-data bisa disimpan di cloudcomputing, dan dimanfaatkan sebagai bahan analisis untuk menentukan keputusan bisnissecara real time,” ucapnya.

Dengan pemanfaatan secara real time dan tersimpan di cloud, lanjut dia, faktor keamanansiber (cyber security) juga mesti diperhatikan. Tujuannya agar pemanfaatan data dariprogram digitalisasi dapat dioptimalkan secara lebih bertanggung jawab dan menghindarikebocoran data.

Dia menilai implementasi teknologi dalam kerangka revolusi industri 4.0 dinilai menjadilangkah strategis pengubah (game changer) daya saing industri yang sesuai dengan trensaat ini.

Kemenperin telah melakukan assesment yang menghasilkan temuan bahwa para pelaku industri nasional termasuk sektor pengolahan air mulai menerapkan  konsep 4.0, bukan hanya untuk menerapkan teknologi terbaru, tapi juga untuk meningkatkan daya saingdan produktivitas, guna mengakselerasi pertumbuhan industri dan ekonomi secara nasional.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penerapan Industri 4.0

Sementara Ketua Departemen Infokom Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Zoelfi Loebis menjelaskan pelaku industri pengolahan air minum membutuhkandukungan dalam penerapan revolusi industri 4.0.

“Termasuk dukungan cloud computing sebagai pilar revolusi industri 4.0,” paparnya.

Dia mengharapkan seminar tren industri 4.0 di sektor air ini dapat menambah wawasan danpemahaman   baru   bagi   pelaku   industri   pengolahan air minum terkait peta jalan revolusiindustri 4.0.

“Kami berharap dengan adanya seminar ini, pelaku industri dapat lebih pahamtentang peta jalan dan langkah strategis yang dapat diterapkan secara riil,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Efisiensi

Sementara itu, VP Product Management, Cloud, & UC Telkomtelstra Arief Rakhmatsyah menjelaskan dalam implementasi revolusi industri 4.0, otomatis fundamental utamanya adalah layanan cloud.

“Kita tidak bisa bicara yang lain dalam kerangka revolusi industri 4.0, jika masih menggunakan computing model lama,” paparnya.

Menurut Arief, cloud sebagai salah satu teknologi paling maju telah diterima secara luas disebagian besar industri di Indonesia terutama   sektor keuangan. Teknologi cloud dapat membantu dalam memberikan langkah-langkah berbasis hasil lebih banyak, membantu Media Release inovasi dan dapat diukur di sejumlah kriteria, seperti peningkatan efisiensi dan penghematan biaya.

“Ini selaras dengan diskusi di industri air tentang perlunya pindah ke Industry 4.0 pada akselerasi yang lebih cepat untuk mengimbangi teknologi digital di mana perusahaan utilitas di Indonesia perlu mengadopsi dan mengadaptasi hal-hal seperti keterlibatan pelanggan online, sensor cerdas, dan penggunaan analitik yang lebih baik,” jelasnya.

Telkomtelstra menyediakan solusi teknologi terdepan seperti Managed Network Services, Managed Security Services, dan Managed CloudServices. Telkomtelstra juga menawarkan solusi pengelolaan cloud menjadi satu sistem terintegrasi dengan nama hybrid cloud   system.

Bekerjasama dengan Microsoft, sistem hybrid cloud ini memungkinkan data tetap tersimpan di data center Telkomtelstra di Indonesia, namun bisa menggunakan azure publik secara global.

Arief menambahkan Telkomtelstra memiliki spesialisasi sebagai cloud provider yang dioperasikan di Indonesia sehingga memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP)No 82 tahun 2012.

“Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa data strategis harus berada diIndonesia,” paparnya.

 

 Reporter: Chrismonica

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.