Sukses

Lakukan Uji Coba, LRT Sumsel Percepat Waktu Tempuh jadi 47 Menit

Uji coba dilakukan untuk mempercepat waktu tempuh rute stasiun Bandara-stasiun DJKA dari 60 menit menjadi 47 menit.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka meningkatkan pelayanan operasional, selama 2 hari, 22 dan 23 September 2019, LRT Sumsel melakukan uji coba perjalanan dengan waktu tempuh 47 menit.

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan, uji coba yang dilakukan untuk mempercepat waktu tempuh yang sebelumnya lintas pelayanan rute stasiun Bandara-stasiun DJKA maupun sebaliknya ditempuh dalam waktu 60 menit menjadi 47 menit.

Lebih lanjut Aida menjelaskan, selama 2 hari uji coba ini, jumlah perjalanan LRT yang sebelumnya nya perhari 58 perjalanan menjadi 76 perjalanan, untuk jam operasional dari jam 5.12 sampai jam 20.25 dengan jadwal perjalanan terakhir dari stasiun DJKA jam 18.43 dan 19.37 dari stasiun Bandara.

"Selain itu headway menjadi 18 menit dan berhenti di setiap stasiun selama 20 detik," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Aida menghimbau bagi penumpang untuk dapat memastikan jadwal keberangkatan dari setiap stasiunnya dan meminta dukungan dari masyarakat pengguna moda transportasi LRT dan semua pihak agar uji coba ini dapat berjalan lancar.

"Setelah uji coba ini dilaksanakan, Kami akan segera melakukan evaluasi, agar perubahan pola operasi dengan mempercepat waktu tempuh perjalanan LRT dapat segera terealisasi, karena ini merupakan komitmen kami dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan suatu sistem transportasi publik yang aman dan nyaman," tutup Aida.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Bakal Bangun LRT di Madura

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berencana akan menghadirkan fasilitas Lintas Rel Terpadu (LRT) di wilayah Madura. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu konsep pengembangan wilayah Surabaya Madura (Suramadu).

Khofifah mengatakan fasilitas transportasi itu bakal disiapkan untuk mendukung pembangunan Indonesia Islamic Science Park. Namun untuk nilai investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan tersebut masih belum bisa memperkirakan.

"Kita siapkan desainnya ada floating market (pasar terapung). Kita siapkan desainnya LRT. Memang kita butuh LRT, karena kalau 101 hektare (luas yang direncanakan), orang mau jalan butuh berapa hari disitu," kata Khofifah, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Dia mengaku saat ini sudah banyak mendapatkan tawaran dari investor untuk bekerjasama dalam pembangunan Indonesia Islamic Science Park yang akan dilengkapi LRT tersebut.

"Yang sudah menawarkan untuk berinvest lumayan banyak, ada dari middle east country, dari china, dari konsorsium yang mau jadi leading sector untuk menyiapkan dana dalam proses penyiapan pembangunan Indonesia Islamic Science Park," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Lintas Rel Terpadu Jabodetabek atau disingkat menjadi LRT Jabodetabek adalah lintas rel terpadu yang berada di daerah Jabodetabek.

    LRT

  • LRT Palembang