Sukses

Ada Tol Layang, Kemacetan di Ruas Jakarta-Cikampek Bakal Berkurang

Beroperasinya Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek diharapkan dapat membagi volume kepadatan yang didominasi oleh kendaraan kecil pribadi.

Liputan6.com, Jakarta Pengerjaan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau Tol Layang Jakarta-Cikampek II sepanjang 36,8 km saat ini telah mencapai sekitar 96,5 persen.

Bila sudah rampung, kehadiran ruas tol ini diharapkan bisa memecah kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit berharap, beroperasinya Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek dapat membagi volume kepadatan di Tol Japek yang didominasi oleh kendaraan kecil pribadi (Golongan I).

"Harapan kita, kalau sekarang kan market terbesarnya masih kendaraan Golongan I, sekitar 80 persen. Harapan kita itu dari 80 persen itu separuh bisa naik ke atas (Tol Layang Japek II)," ujar dia di Bekasi, Kamis (19/9/2019).

Adapun proyek tol layang yang membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500) ini ditargetkan dapat beroperasi penuh pada November 2019.

Bila sudah dapat beroperasi, Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini bisa menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Ruas tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat, dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Danang mengutarakan, pembuatan Tol Layang Jakarta-Cikampek II memang dimaksudkan bagi pengguna jarak jauh yang hendak pergi dari Jakarta ke arah Karawang atau Purwakarta, maupun sebaliknya.

"Yang paling penting itu, dia memisahkan perjalanan jarak pendek dan jarak jauh. Itu yang paling penting. Jadi memisahkan antara perjalanan jarak pendek yang di area Jabodetabek, sama yang keluar kota. Itu prinsipnya," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konstruksi Tol Layang Jakarta-Cikampek II Ditargetkan Kelar September 2019

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui kelompok usaha PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JCC) menargetkan penyelesaian konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Japek II Elevated pada akhir September 2019.

Hingga akhir Juni 2019, proses pengerjaan tol sepanjang 36,40 km ini telah mencapai sekitar 86 persen.

"Jadi, pekerjaan fisiknya telah mencapai 86 persen dan ditargetkan selesai konstruksinya pada akhir September 2019, untuk selanjutnya dilakukan uji layak fungsi dan laik operasi," ujar Direktur Utama PT JJC Djoko Dwijono di Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Berada tepat di sebagian ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting, proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat. Nantinya, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Ruas tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Djoko meneruskan, pekerjaan konstruksi Jalan Tol Japek II Elevated masih menyisakan 139 steel box girder yang belum terpasang dari total 2.585 steel box girder yang dibutuhkan dalam proyek ini.

3 dari 3 halaman

Proses Kerja

Pelaksanaan pemasangan steel box girder, berlangsung tiap hari saat window time, yakni pukul 22.00-05.00 WIB.

Selain itu, pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak pelaksana proyek lain yang berada di sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek, seperti LRT Jakarta-Bekasi Timur, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Jalan Tol Cibitung-Cilincing.

Menurutnya, koordinasi ini diperlukan agar pelaksanaan pembangunan proyek-proyek di sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek tidak saling bersinggungan.

"Kendala yang dihadapi sementara ini adalah mengatur sequence pekerjaan dengan kondisi lalu lintas yang sangat padat di dalam window time. Solusinya adalah merencanakan pekerjaan dengan sangat detil dan baik karena ada beberapa pekerjaan proyek proyek yang bersamaan, serta tentunya dengan menerapkan metode kerja yang lebih ramah terhadap kondisi lalu lintas," tuturnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.