Sukses

Jurus Asuransi Cigna Pacu Kinerja Bisnis di Sisa Tahun Ini

Gap proteksi di Indonesia masih mengkhawatirkan lantaran hanya sebesar 3 persen penduduk yang memiliki asuransi.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) memacu kinerja bisnis perusahaan di sisa waktu tahun ini dengan meluncurkan produk terobosan Cigna Family EaziLife. Produk itu merupakan yang pertama kali ada di industri asuransi di Tanah Air dan menjadi solusi bagi persoalan pelik yang dihadapi generasi sandwich saat ini.

“Kami melihat banyak orang membutuhkan produk seperti ini, tetapi di pasaran produk ini tidak ada. Makanya, Cigna mempersiapkan sebaik mungkin Cigna Family EaziLife untuk memberi benefit buat masyarakat dan juga perusahaan,” papar Presiden Direktur & CEO PT Asuransi Cigna Philip Reynolds di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Reynolds menjelaskan, gap proteksi di Indonesia masih mengkhawatirkan, hanya sebesar 3 persen yang memiliki asuransi. Di sisi lain, kata Reynolds, kondisi itu menjadi tantangan bagi perusahaan asuransi, termasuk Cigna, untuk meningkatkan literasi asuransi dengan menghadirkan produk yang dibutuhkan masyarakat.

Tujuannya untuk membantu masyarakat Indonesia meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan pikiran. Dia memaparkan, Cigna Family EaziLife merupakan produk yang memberi proteksi jiwa sekaligus penyakit kritis dengan jumlah tertanggung maksimal 7 orang, termasuk orang tua atau mertua dalam satu polis. Produk itu menawarkan manfaat hingga Rp 1 miliar.

“Hasil Survei Kesejahteraan 360 kami tahun ini menunjukkan, orang Indonesia masih berharap mereka dapat memberikan perlindungan kepada orang-orang terkasih mereka, tidak hanya pasangan dan anak-anak, melainkan juga orang tua mereka,” kata Reynolds.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kemudahan Manfaat Pelindungan Jiwa

Chief Marketing & Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia Akhiz Nasution menambahkan, produk itu memang dihadirkan sebagai solusi untuk generasi sandwich.

Generasi sandwich merupakan generasi yang terimpit tekanan dari atas (orang tua) dan bawah (anak-anak mereka). Generasi ini berupaya memenuhi kebutuhan hidup, termasuk proteksi untuk orang tua dan anak-anaknya.

“Kami sudah melakukan survei, saat bertemu klien, customer secara face to face, banyak pertanyaan yang muncul tentang produk asuransi yang bisa meng-cover seluruh keluarga termasuk orang tua. Jawabannya tidak ada, karena di usia tua, orang banyak yang sakit, meninggal cepat, sehingga banyak perusahaan asuransi tidak mau mengeluarkan produk seperti itu,” papar Akhiz.

Dijelaskan, lewat produk itu, Cigna menjawab kebutuhan nasabah akan produk proteksi terpercaya yang turut mencakup perlindungan terhadap orang tua. Cigna Family EaziLife menawarkan kemudahan manfaat perlindungan jiwa selama 10 tahun serta penyakit kritis termasuk kanker, gagal ginjal, meningitis bakteri, paru-paru, dan stroke untuk setiap anggota keluarga yang terdaftar pada Polis.

Jika risiko tidak terjadi dan polis masih aktif, maka nasabah akan mendapatkan manfaat premi kembali sebesar 100 persen pada akhir masa proteksi. Tak hanya itu, tambah Akhiz, produk itu juga memberi manfaat tambahan berupa kesempatan menonton gratis di bioskop bagi pemegang polis bersama seluruh anggota keluarga mereka setiap bulannya.

“Di Cigna, kami percaya pentingnya menjaga kesehatan secara holistik mulai dari fisik hingga mental. Rekreasi sederhana seperti pergi menonton film di bioskop bersama-sama adalah salah satu cara paling mudah untuk melepaskan stress,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Langsung Cetak Rp 1 Miliar

Pada kesempatan yang sama, Director & Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Dini Maharani mengatakan, animo masyarakat terhadap produk itu sangat tinggi. Baru beberapa hari ditawarkan ke publik sebelum grand launching, ternyata sudah meraih pendapatan premi tahunan Rp 1 miliar.

Dijelaskan, saat ini Cigna Family EaziLife baru didistribusikan melalui jalur Direct-To-Customers (DTC) lewat telemarketer. Tahun depan, dipastikan bisa dibeli melalui agen atau jalur distribusi tatap muka.

“Dengan penjualan produk ini melalui jalur DTC, kami dapat mendukung program inklusi keuangan yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, karena produk ini dapat dibeli dari segala penjuru Indonesia melalui telemarketing representative kami,” jelas Dini.

Ia menargetkan, hingga akhir tahun ini, produk itu bisa memenuhi 10 persen dari total pencapaian lini distribusi telemarketing.Berdasarkan catatan, telemarketing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) Cigna Indonesia. Sepanjang 2018 lalu, dari kanal distribusi ini, Cigna meraih GWP sebesar Rp 713,14 miliar.

Telemarketing memberi kontribusi 62,1 persen dari total GWP Cigna yang mencapai Rp 1,14 triliun.Pada kuartal pertama 2019, GWP dari telemarketing mencapai Rp 169,75 miliar yang diperoleh dari total nasabah Cigna saat ini yang mencapai 900 ribu nasabah.

Sedangkan dari keagenan, Cigna meraih Rp 93,87 miliar dengan rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 57,05 persen. Kontribusi dari kanal keagenan terhadap total GWP Cigna sebesar mencapai 8,2 persen. Pada kuartal pertama 2019, pendapatan premi bruto dari keagenan mencapai Rp 19,53 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.