Sukses

Mengenal Desa Kutuh, Desa Mandiri Berpendapatan Miliaran Rupiah

Pendapatan yang diperolah merupakan hasil memaksimalkan dana desa

Liputan6.com, Bali - Ada yang berbeda dari satu desa di Badung Selatan, Bali ini. Desa ini dikenal sebagai desa mandiri. Bahkan sampai Presiden Joko Widodo bertandang dan memuji prestasi desa ini.

Ternyata, desa yang memiliki dua pemimpin ini berhasil meraup 'cuan' hingga Rp 14,5 miliar dengan pendapatan total Rp 50 miliar per tahunnya. Ya, inilah Desa Kutuh, desa yang berhasil menyabet juara 1 regional 2 karena dinilai bisa memanfaatkan dana desa dengan sempurna.

Keberhasilan itu terlihat dari sistem pengelolaan desa yang rapi dan apik. Kepala desa adat Kutuh, I Made Wena menyatakan, desa sekarang harus bisa mengeksplor kelebihan dan keunikan sendiri supaya bisa membawa kemajuan ekonomi.

"Pembangunan itu berbasis masyarakat. Jadi desa bukan objek, tapi desa adalah subjek pembangunan. Desa harus pandai mengeksplor diri sendiri. Kita tidak bisa bergantung pada orang lain," paparnya dalam Workshop Media Training Bank Mandiri di Bali, Kamis (14/09/2019).

Hingga saat ini, Desa Kutuh sudah memiliki 9 unit usaha diantaranya Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Kawasan Wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Area Paragliding dengan tarif USD 100 per 20 menit, seni budaya Kecak, Unit Barang jasa, Unit Piranti Yatna (keagamaan), Unit Transportasi dan Unit Jasa Konstruksi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Destinasi WIsata

Ada pula 3 unit layanan desa yang dikembangkan, yaitu Layanan panyukerta desa adat, Layanan kesehatan dan asuransi, dan Layanan wisata edukasi.

Sebagian besar pendapatan Desa Kutuh berasal dari pemanfaatan destinasi wisata. Paragliding jadi primadona bagi para wisman, ditambah pengelolaan Pantai Pandawa yang semakin ramai dari hari ke hari. Bahkan ke depannya, desa ini bakal memanfaatkan lahan desa menjadi lapangan sepak bola bertaraf internasional.

"Saat ini lapangan sedang diperbaiki pakai dana masyarakat di LPD Rp 5 miliar dan dana desa Rp 900 juta," ujarnya.

Dengan pengembangan yang semakin baik, diperkirakan Desa Kutuh memiliki aset senilai Rp 125 miliar. Tentu, nilainya akan semakin membesar waktu demi waktu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.