Sukses

Deposito atau Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Bagaimana memilih produk investasi yang lebih menguntungkan? Deposito atau saham? Simak pembahasannya berikut ini, ya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam memilih produk investasi ada banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan, mulai dari keuntungan, risiko yang akan dihadapi, perizinan, hingga latar belakang dari perusahaan yang mengeluarkan produk investasi tersebut. Hal ini tentu penting untuk diperhatikan karena banyak sekali perangkat investasi yang bertebaran di pasaran. 

Nah, beberapa produk investasi yang sekarang sedang banyak dipilih, terutama untuk para generasi millennials yaitu deposito dan saham.

Diantara kedua produk investasi tersebut manakah yang lebih menguntungkan? Meski sama-sama menarik untuk dicoba, dikutip dari TunaiKita, ternyata keduanya memiliki perbedaan mendasar, kelebihan dan kekurangan, termasuk pada tingkat keuntungannya. 

Deposito VS Saham

Deposito dan Saham merupakan sama-sama perangkat investasi yang bisa digunakan untuk mencapai rencana keuangan, namun Deposito dan Saham tentunya memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik dari segi risiko, likuiditas, maupun hasil investasinya.

Sebelum mulai membahas perbandingan hasil investasi deposito bank dan saham bank, mari kita simak pengertiannya masing-masing berikut ini.

Deposito merupakan produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja, berbeda dengan tabungan yang bisa ditarik kapan saja. Biasanya deposito disimpan sampai jangka waktu tertentu baru dapat diambil atau dicairkan. Tentunya Deposito memberikan bunga yang lebih besar dari rekening tabungan.

Dengan menyimpan Deposito, maka sama halnya seperti memberi pinjaman kepada bank dimana bank akan memutar uang tersebut, dan nantinya bank akan membayar dalam bentuk bunga yang besarannya telah ditetapkan oleh bank. Sedangkan saham merupakan surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika Anda membeli saham, berarti Anda membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Dan berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, jika perusahaan membukukan keuntungan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mana yang Lebih Untung, Deposito atau Saham?

Deposito merupakan satu fasilitas bank berbeda dengan tabungan atau debit yang bisa digunakan banyak orang. Namun, tentu tidak semua orang tahu dan memahami dengan baik apa itu deposito, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, pahami dengan baik untung dan rugi menempatkan dana di deposito sebagai penunjang pengelolaan keuangan. 

Lalu, apa itu deposito? Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan dalam waktu tertentu saja. Tidak seperti tabungan yang bisa bebas Anda tarik kapan saja dan sesuka hati menarik nominalnya.

Deposito sendiri memiliki beberapa jenis, ada yang deposito berjangka kemudian ada deposito on call atau deposito yang hanya memiliki jangka waktu pendek maupun sertifikat deposito yang berjangka satu tahun atau kurang dari itu.

Dari masing-masing jenisnya, deposito hanya dibedakan oleh jangka waktu dan fasilitas dalam pengambilan serta penyetorannya.

Lalu, apa saja keuntungan dan kerugian deposito? Jika memilih deposito, berikut keuntungannya:

1. Perangkat investasi yang menguntungkan

Keuntungan utama yang jelas diperoleh dari melakukan deposito adalah tabungan ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk berinvestasi dengan tepat karena telah dijamin sepenuhnya dengan aman oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS meskipun dibutuhkan beberapa syarat sekaligus ketentuan yang harus dilakukan.

Menggunakan deposito berarti nilai pokok dari uang yang disetorkan akan terjaga dengan baik. Untuk itu, deposito yang berjangka lebih baik dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Sebagai contoh saham dan obligasi yang mana investasi bentuk itu mempunyai resiko yang berpengaruh terhadap nilai pokok dari dana awal yang dimiliki dan mungkin akan berkurang.

Nilai pokok dari obligasi sendiri sangat bergantung pada perubahan atau pergerakan suku bunga yang terjadi. Dengan kata lain, jika suku bunga mengalami kenaikan, maka harga obligasi pun akan turun. Saham juga tergantung dengan adanya pergerakan kondisi pasar.

3 dari 4 halaman

2. Suku bunga yang lebih tinggi

Dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa, nilai suku bunga dari deposito jauh lebih tinggi dan menguntungkan.

Nasabah yang lebih memilih deposito dapat mengharapkan imbal hasil yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan penyimpanan tabungan dalam rekening yang biasa.

Selain itu setiap bulan, dana dari tabungan biasa mungkin terpotong administrasi sementara deposito tidak. 

3. Risiko Kerugian yang Cukup Kecil

Keuntungan dari deposito yang berikutnya yaitu Anda akan terlindungi dari resiko adanya fluktuasi pasar apabila memilih deposito sebagai cara menyimpan uang Anda.

Selain itu, adanya LPS akan mampu menjaga uang yang telah Anda simpan dengan baik dan aman dari berbagai macam penyelewengan dana.

Apabila bank tempat Anda menyimpan uang ternyata mengalami kebangkrutan, maka LPS akan menjamin dana dari setiap nasabah yang merasa dirugikan hingga Rp2 miliar dan suku bunga yang diberikan mencapai 7,5 persen untuk setiap bank yang ada. Namun, hal itu hanya bisa terjadi jika bank telah terdaftar dalam LPS.

4 dari 4 halaman

Keuntungan Saham

Sedangkan, jika memilih saham berikut keuntungan yang akan didapatkan diantaranya:

1. Capital Gain

Capital Gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham, di mana harga jual lebih tinggi dari harga beli.

Capital gain terbentuk dari adanya aktivitas perdagangan di bursa efek. Misalnya seorang investor membeli saham ABCD dengan harga per lembar Rp5.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp5.500 per lembarnya, berarti investor tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap lembar saham yang dijualnya.

2. Dividen

Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan di dalam RUPS.

Ada dua jenis dividen yaitu dividen tunai dan dividen saham:

1. Dividen tunai artinya perusahaan membagikan dividen kepada setiap pemegang saham berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembar saham.

2. Dividen saham berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. 

Namun demikian ada perusahaan yang tidak membagikan dividen walau memperoleh laba, karena perusahaan tersebut ingin menggunakan laba perusahaan untuk melakukan ekspansi atau pengembangan usaha. Biasanya perusahaan ini dalam tahap bertumbuh, dan sahamnya termasuk kategori growth stock.

Jika seorang investor ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memiliki saham tersebut hingga melewati waktu tertentu yang disebut cumdate dividen. Pada tanggal cumdate dividen ini, investor yang memiliki saham tersebut akan tercatat dan berhak mendapatkan dividen.

Cumdate adalah tanggal pencatatan terakhir siapa saja investor yang berhak menerima dividen. Jika investor menjual sehari setelah cumdate, yaitu pada hari exdate, ia tetap berhak mendapat dividen. Namun jika investor menjual sahamnya sebelum melewati tanggal cumdate, maka investor tersebut tidak berhak atas dividen yang dibagikan.

Pilih investasi yang Tepat 

Nah, jangan terburu-buru untuk memilih investasi yang diinginkan. Pikirkan dengan matang mengenai keuntungan dan kerugian serta resiko yang akan Anda hadapi. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat membantu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.