Sukses

Bareksa Imbau Nasabah Kaya Jeli Pilah Investasi

Bareksa Prioritas memiliki preferensi sendiri ketika menentukan tujuan investasi mereka, khususnya di instrumen Reksa Dana

Liputan6.com, Jakarta - Mengelola kekayaan nasabah kaya atau High Net Worth Indiciduals (HNWI) adalah hal yang rumit. Namun dengan dukungan agen investasi yang dapat membantu serta tujuan dan ekspektasi dalam berinvestasi, dapat membantu akses dalam menanamkan modal yang benar.

Sebagai salah satu pemain di industri penyedia fitur transaksi investor Reksa Dana dan Efek dari Bareksa.com, Bareksa Prioritas pada dasarnya memiliki preferensi sendiri ketika menentukan tujuan investasi mereka, khususnya di instrumen Reksa Dana.

“Saat ini, alat untuk berinvestasi tidak lagi terbatas pada wujud fisik seperti tanah, properti, atau emas, tetapi juga obligasi (surat utang), saham, reksa dana, bahkan bentuk-bentuk pendanaan (funding) yang kerap ditawarkan oleh perusahaan fintech,” jelas Karaniya Dharmasaputra Co-Founder/CEO Bareksa.com yang dikutip dari keterangan tertulis, Senin (9/9/2019).

CEO Jagartha Advisor FX Iwan mengatakan hal yang sama. Iwan mengatakan perlunya keterbukaan bagi investor kaya terhadap banyak opsi untuk berinvestasi. Selain itu perlunya kewaspadaan bagi nasabah-nasabah kaya sebelum memutuskan untuk terjun lebih dalam ke produk-produk investasi, khususnya fintech.

"Jika bicara soal investasi di pasar modal, nasabah kaya seringkali menerima informasi soal perkembangan asetnya dari pihak perusahaan atau agen yang sudah ia kenal dan percaya. Proses interaksi inilah yang sering tidak ditemui pada banyak perusahan fintech berbasis digital" jelas Iwan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga faktor pendorong

Kelompok HNWI setidaknya memiliki tiga faktor pendorong dan berinvestasi. Dilansir dari Global Family Business Survei oleh KPMG

1. Apresiasi modal jangka panjangHal tersebut merupakan kenaikan nilai aset berdasarkan kenaikan harga pasar. Investasi yang ditargetkan untuk apresiasi modal cenderung memiliki resiko lebih besar. Sehingga diperlukan penyedia jasa investasi yang memiliki kemampuan dalam pemahaman apresiasi modal.

2. Pendapatan (current income) yang merupakan penghasilan periodik yang diterima investor dari kepemilikan suatu investasi. Hal ini berkaitan dengan pemeliharaan portfolio oleh investor. Khususnya HNWI yang menanamkan modal dengan jumlah besar tentu mengharapkan revenue maksimal.

3. Diversifikasi portofolio, investor perlu bijaksana dalam mendiversifikasi portfolio agar tujuan investasinya tercapai. Memilih agen investasi yang dilengkapi dengan beragam portfolio dan jasa penasihat investasi sangat berperan untuk membantu investor dalam menentukan porsi portfolio.

Terkait hal di atas, Karaniya menekankan perlunya pemahaman akan pengaruh internal dan eksternal terhadap kinerja pasar modal di mana dampaknya bisa menyebabkan volatilitas nilai Reksa Dana.

Saat ini, Bareksa Prioritas menawarkan lebih dari 64 reksadana dari 12 Manager Investasi. Per bulan Agustus 2019, tenaga advisor Bareksa Prioritas sudah mencapai lebih dari 20 orang yang tersebar di Jakarta dan Medan.

Reporter: Chrismonica

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini