Sukses

Miliarder Turki: Jadikan Para Pengungsi sebagai Pekerja

Miliarder kelahiran Turki ini menyebut mempekerjakan pengungsi adalah sebuah solusi.

Liputan6.com, Bogota - Krisis pengungsi sedang terjadi di berbagai penjuru dunia akibat perang (Suriah) atau krisis ekonomi (Venezuela). Beberapa pengungsi pergi ke negara tetangga, tetapi ada juga yang punya tujuan ke negara maju seperti Jerman atau Australia.

Miliarder Hamdi Ulukaya (46) asal Turki menyarankan agar mempekerjakan para pengungsi. Itu ia utarakan ketika mengunjungi Kolombia dan bertemu pebisnis setempat serta pengungsi asal Venezuela.

Ia meminta agar perusahaan bisa ikut turun tangan membantu karier pengungsi, karena dengan mendapat pekerjaan, para pengungsi bisa terbantu dalam menunjang kehidupan mereka.

"Ini adalah hal bagus bagi para perusahaan untuk terlibat, karena dalam lima tahun atau 10 tahun yang akan datang orang-orang akan bertanya 'Apa tindakanmu terhadap hal ini? Mengapa kamu tak ikut ambil bagian?'" ujar Ulukaya seperti dikutip Bloomberg.

Miliarder itu berkata sejumlah pebisnis barang dan jasa di Amerika Selatan sudah setuju untuk bergabung demi menolong pengungsi di Kolombia. Pengumumannya akan berlangsung bulan depan di New York pada hari pertama Sidang Umum Majelis PBB.

Ulukaya merupakan imigran kelahiran Erzincan, Turki, dan sukses berbisnis yogurt merk Chobani. di Amerika Selatan. Dia memiliki kebijakan agar mempekerjakan pengungsi di pabrik miliknya.

Kesuksesnnya membuat miliarder ini dikenal sebagai raja yoghurt. Forbes mencatat kekayaan Ulukaya sebesar USD 2,2 miliar atau Rp 31,2 triliun (USD 1 = Rp 14.219).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aksi Humanis Miliarder Star Wars

George Lucas merupakan legenda hidup di Hollywood. Sang 'bapak' dari seri Star Wars itu berhasil sukses baik secara reputasi sebagai filmmaker sekaligus sukses menjadi miliarder. Tahun lalu, ia tercatat sebagai salah satu sosok terkaya di industri film dengan harta USD 6,4 miliar atau Rp 91 triliun (USD 1 = Rp 14.223).

Dilaporkan South China Morning Post, kekayaan George Lucas berasal dari kesuksesan franchise Star Wars, bukan hanya filmnya, tetapi juga merchandise seperti mainan karakter Star Wars. Properti menjadi salah satu cara Lucas menikmati kesuksesannya.

Misal, pada 2017 ia memberi sebuah properti di Bel Air, California, seharga USD 33,9 juta (sekitar Rp 505 miliar). Properti bernama Mi Patria itu memiliki luas 829 meter persegi, sembilan kamar tidur, delapan kamar mandi, perpustakaan, pekarangan luas, dan kebun tropis.

Ternyata, kebanyakan uang miliarder Star Wars ini bukan untuk invest properti, melainkan akan mengalir menjadi amal alias sumbangan.

Pada 2012, Lucas bertekad menyumbang hampir USD 4 miliar (Rp 56,9 triliun) penghasilannya ke bidang pendidikan. Ia juga ikut program The Giving Pledge dan berjanji memberi mayoritas kekayaannya demi pendidikan.

Sang miliarder juga punya yayasan bernama George Lucas Family Foundation yang disuntik dana lebih dari USD 1 miliar (Rp 14,2 triliun). Yayasan itu telah berdonasi ke ratusan organisasi, mulai dari yang mengurus alam liar dan pengungsi muda. 

Lucas yang hobi membuat film eksperimentasi turut mendukung Film Foundation yang melestarikan karya perfilman, serta Make-A-Wish Foundation yang mewujudkan keinginan anak-anak yang menderita penyakit berbahaya.

Pada tahun 2012, Lucas menyumbangkan lahannya di San Anselmo kepada pemerintahan setempat. Lahan itu kemudian menjadi sebuah Imagination Park yang dihiasi karakter film George Lucas, seperti Yoda dan Indiana Jones.

3 dari 3 halaman

Mendukung Martabat Museum

Miliarder yang terkenal kalem ini juga ternyata membela harkat martabat museum. Ia telah menyumbang ke berbagai museum dan berniat mendirikan Museum of Narrative Art di Los Angeles dengan biaya USD 1 miliar.

Museum itu nantinya menghadirkan koleksi seni Lucas dan barang-barang terkait Star Wars. Serunya lagi, museum itu akan menghadirkan penayangan film setiap harinya, dan juga ada perpustakaan gratis untuk meneliti, kelas-kelas digital. Rencananya, museum seluas 27.870 meter persegi itu akan bukan pada 2021 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.