Sukses

Pengangkatan Suprajarto di BTN Dinilai Bentuk Pelecehan Profesi

Serikat Pekerja BTN dan BRI kompak menyatakan mendukung sikap Suprajarto yang menolak hasil RUPSLB BTN

Liputan6.com, Jakarta - Serikat Pekerja (SP) BTN dan SP BRI menyatakan mendukung sikap Suprajarto yang menolak hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan dirinya sebagai Dirut BTN.

Ketua Umum DPP SP BTN Satya Wijayantara meminta kepada Menteri Negara BUMN untuk menghormati prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan pelaksanaan manajemen karir bankir dilingkungan BUMN melalui sistem merit sistem yang baik dan terbuka.

"Sesungguhnya pemberian tugas kepada Suprajarto sebagai Dirut BTN setelah sebelumnya menjabat sebagai Dirut BRI pada dasarnya sebuah pelecehan profesi yang berpotensi menimbulkan kemarahan bagi ribuan alumni Bank BRI yg tersebar diseluruh NKRI," kata Satya dalam keterangannya, Kamis (29/8/2019).

"Termasuk juga di BTN karena penugasan diberikan dari BRI kepada BTN yang dari ukuran kapasitasnya BTN jauh lebih kecil dari BRI," tambah dia.

Tidak hanya itu, Satya juga meminta kepada seluruh pejabat dilingkungan BUMN untuk menahan diri dengan tidak mengambil keputusan politik apapun sampai dengan pelantikan Presiden Jokowi tanggal 10 Oktober 2019.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Suprajarto Tegaskan Tak Ada Masalah dengan Menteri BUMN

Suprajarto yang tadi siang masih terhitung sebagai Direktur Utama BRI tiba-tiba ditunjuk sebagai direktur utama BTN menggantikan Maryono. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar sore ini.

Suprajarto mengaku tidak pernah dikabari atau dikomunikasikan mengenai hal tersebut sebelumnya. Namun dia menegaskan dirinya tidak memiliki masalah dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Waduh enggak ada, saya enggak pernah ada persoalan sama orang sih, rasanya ya, karena selama ini saya profesional jadi saya berusaha menjalankan tugas secara profesional itu saja," kata dia, saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Ketika ditanya apakah siap jika ditunjuk sebagai dirut perusahaan plat merah lainnya, dia pun enggan memberikan jawaban pasti.

"Saya tidak mau berandai-andai," tutup Suprajarto.

3 dari 3 halaman

Suprajarto: Saya Happy dan Plong Mundur dari Dirut BTN

Secara mengejutkan, Suprajarto menyatakan mundur dari Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Hal ini setelah dirinya merasa tak pernah dilibatkan dan berkomunikasi mengenai rencana pengangkatan tersebut.

Suprajarto justru memngaku mengetahui pengangkatan tersebut dari media. Meski telah mundur, Suprajarto mengaku tak menyesali langkah yang dilakukan ini. Dia mengaku belum memikirkan langkah ke depan pasca mundurnya dari Dirut BTN.

"Sudahlah itu dipikir nanti yang penting saya happy, plong dan enjoy," tegas Suprajarto di di Kawasan Menteng, Jakarta, Kamis malam (29/8/2019).

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis ini. Rapat tersebut memutuskan adanya penggantian Direktur Utama (Dirut) semula Maryono menjadi Suprajarto. Suprajarto sendiri sebelumnya merupakan Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

“Susunan pengurus bank sesuai hasil RUPSLB ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam memenuhi target bisnis sekaligus menjawab tantangan masa depan. Kami optimistis menjadikan soliditas pengurus bank sebagai modal dan semangat untuk menjadikan kinerja bisnis BTN menjadi lebih baik,” kata Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul menjelaskan usai pelaksanaan RUPSLB BTN di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.