LPDP Danai Riset 22 Institusi, Ini Daftarnya

[Bintang] Gagal SNMPTN? Daftar SBMPTN 2015 di PTN Terfavorit di Pulau Jawa — Universitas Brawijaya (Via: pojoksatu.id)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan 22 institusi telah menandatangani perjanjian pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) dalam skema RISPRO Kompetisi dan RISPRO Invitasi bertema Farmasi dan Alat Kesehatan (23/8/2019) Perjanjian ini guna tindak lanjut seleksi pendanaan riset yang telah dilakukan sejak April 2019.

Sejauh ini ada 47 judul riset yang lolos seleksi dan akan didanai selama 2 hingga 3 tahun ke depan dengan total dana mencapai Rp 140 miliar.

Penandaan RISPRO adalah program memberikan dana riset baik kompetitif maupun inisiatif. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk. Kerja sama ini dianggap selaras dengan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia.

"Kita butuh inovasi yang disruptif, yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan, mengubah kesulitan menjadi kemampuan, mengubah tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa,” jelas Joko Widodo.

Perlu diketahui, sejak 2013 pemerintah telah menjalankan program tersebut. Program RISPRO dikelola oleh LPDP yang merupakan sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Kementrian Keuangan.

Hingga saat ini, LPDP telah mendanai sebanyak 125 judul riset dengan total Rp 273 miliar. Dari 125 riset, telah menghasilkan periset Indonesia yang terdiri dari 44 paten, 4 hak cipta, 6 merek, 1 varietas tanaman, dan 1 desain industri.

Reporter: Chrismonica