Sukses

Jurus HM Sampoerna Ajak Masyarakat Belanja di Toko Kelontong

Sampoerna Retail Community (SRC) merupakan toko kelontong yang tergabung dalam program pembinaan dan pendampingan Sampoerna.

Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) menggelar Lomba Makan Kerupuk serentak di 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan tersebut diikuti oleh 27.148 toko kelontong.

Kepala Urusan Pengembangan Bisnis dan Komersial Sampoerna Henny Susanto mengatakan, tujuan digelarnya kegiatan ini salah satunya untuk memperkenalkan konsep toko kelontong modern yang nyaman bagi masyarakat di bawah binaan SRC. Sehingga Masyarakat kembali tertarik untuk berbelanja di toko kelontong.

“Lomba Makan Kerupuk serentak di puluhan ribu toko kelontong ini adalah inisiatif dari paguyuban SRC untuk warga setempat. Kami berharap UKM binaan kami semakin berkembang dan kehadiran SRC dapat terus diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar dia di Jakarta, Minggu (18/8/2019). 

Sampoerna Retail Community (SRC) merupakan toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program pembinaan dan pendampingan Sampoerna yang berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing toko kelontong. SRC ini telah dibentuk sejak 2008. Tidak hanya sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, toko kelontong SRC menawarkan peran sebagai tempat warga saling berinteraksi.

Lomba Makan Kerupuk yang digelar SRC ini juga berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Lomba Makan Kerupuk di Lokasi Terbanyak.

Kegiatan ini merupakan inisiatif kami untuk bisa lebih dekat dengan warga sekitar. Harapan kami, masyarakat semakin sering berbelanja di toko kelontong kami," kata Wakiran, pemilik toko kelontong SRC, Wakiran di Jakarta.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menperin Dorong Industri Besar Bina UKM

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meminta agar pelaku industri skala besar lebih banyak memberikan pembinaan kepada usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini agar para pelaku UKM tersebut bisa naik kelas.

Airlangga mengatakan, saat ini Indonesia memiliki kondisi yang baik bagi pelaku UKM untuk tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 tumbuh 5,07 persen, lebih tinggi dibandingkan laju ekonomi pada kuartal I 2018 yang sebesar 5,06 persen. Salah satu yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah konsumsi rumah tangga masyarakat yang tumbuh positif.

"Penjualan eceran tumbuh 8,10 persen, menguat dibanding kuartal I tahun 2018. Penguatan antara lain terjadi pada penjualan makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, dan barang lainnya," ujar dia di Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Airlangga mengungkapkan, salah satu contoh industri yang berhasil melakukan pembinaan yang berkesinambungan terhadap UKM yaitu PT HM Sampoerna melalui program ‎Sampoerna Retail Community (SRC). Setelah berjalan 11 tahun, jaringan SRC telah menjangkau 105 ribu peritel tradisional di 34 provinsi di Indonesia.

"Sampoerna Retail Community (SRC) sebagai wadah UKM ritel merupakan salah satu contoh program pemberdayaan UKM khususnya peretail tradisional di tingkat nasional yang berhasil," kata dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Kapasitas UKM

Sementara itu, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan, melalui program SRC, UKM agar dapat berkembang bersama-sama melalui peningkatan kapasitas dan menciptakan ekosistem komersial yang inklusif, yang pada akhirnya mewujudkan kemandirian perekonomian, baik di tingkat daerah maupun nasional.

"Sampoerna mendukung program pemerintah melalui pembinaan terhadap toko kelontong yang tergabung dalam SRC sebagai bagian UKM Indonesia. Kami berharap dapat terus mendukung SRC untuk berinovasi agar dapat terus meningkatkan daya saing usaha, sehingga mampu menggerakan roda ekonomi di Indonesia,” tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.