Sukses

Jokowi Arahkan Subsidi BBM, LPG dan Pupuk Tepat Sasaran

Menurut Jokowi penyaluran subsidi pupuk tepat sasaran akan meningkatkan produktivitas petani.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah akan memperbaiki penyaluran subsidi energi dan pupuk sehingga benar dinikmati rakyat yang membutuhkan.

Jokowi mengatakan, subsidi energi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg,serta subsidi pupuk, terus diperbaiki agar tepat sasaran.

"Agar efektif membantu rakyat yang kurang mampu," kata Jokowi, dalam pidato Sidang DPR RI RAPBN 2020, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Terkait dengan subsidi pupuk, menurut Jokowi penyaluran subsidi pupuk tepat sasaran akan meningkatkan produktivitas petani dan meningkatkan daya saing ekonomi.

"Agar menjaga efisiensi dan daya saing ekonomi, serta meningkatkan produktivitas petani," tuturnya.

Dalam Asumsi Dasar Sektor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020 volume BBM Subsidi diusulkan sebesar 16,14 juta kilo liter (KL), terdiri dari subsidi minyak solar 15,58 juta KL dan minyak tanah sebesar 0,56 juta KL.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan APBN 2019 yang ditetapkan 15,11 juta KL, di mana volume minyak tanah 0,61 juta KL dan minyak solar 14,5 juta KL.

Sedangkan volume LPG bersubsidi, diusulkan sebesar 6,978 juta metrik ton atau sama dengan volume kuota 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rincian Asumsi Makro Ekonomi Indonesia 2020

Presiden Joko Widodo menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,3 persen. Pertumbuhan itu juga diikuti turunnya pengangguran dan kemiskinan.

"Pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3% dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya," ujar Jokowi dalam pidato Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR pada Jumat (16/8/2019). 

Presiden berjanji akan terus menjaga iklim investasi agar Indonesia, salah satunya dengan memangkas regulasi yang tak ramah investasi. Ia pun berharap Indonesia bisa mendapatkan peluang di tengah adanya perang dagang yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi global.

Selain menjaga iklim investasi, Jokowi juga berkata akan terus fokus pada kesehatan, infrastruktur, program perlindungan sosial, kemandirian daerah, dan antisipasi ketidakpastian global.

Selengkapnya, berikut asumsi ekonomi makro Jokowi di tahun 2020:

- Pertumbuhan ekonomi: 5,3 persen

- Inflasi: 3,1 persen

- Suku bungan SPN 3 bulan: 5,4 persen

- Penurunan pengangguran: 4,8 persen sampai 5,1 persen

- Tingkat kemiskinan: 8,5 persen sampai 9,0 persen

- Ketimpangan: 0,375 sampai 0,380

- IPM: 75,51

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.