Sukses

Jokowi: Indonesia Harus Kuasai Teknologi Hilirisasi SDA

Indonesia butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat bisa melompat dan mendahului bangsa lain

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul menguasai teknokologi untuk industri hilirisasi, agar bisa lebih maju dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA).

Jokowi mengakatan, Indonesia butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yangmembuat bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Selain itu juga butuh terobosan-terobosan jalan pintasyang cerdik yang mudah yang cepat.

"Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi," kata Jokowi, dalam pidato Sidang Bersam DPR-DPD, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Jokowi mengungkapkan, berbekal inovasi, kualitas SDM dan penguasaan teknologi maka Indonesia bisa keluar dari kutukan sumber dayaalam. Sebab dengan hilirisasi industri Indonesia bisa jauh lebih maju.

"Memang negara kita ini kaya Bauksit, batubara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ. Kalau kita melakukan hilirisasi industrikita pasti bisa melompat lagi," ujarnya.

Menurutnya, Indonesia harus membangun industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan, hilirisasi industri batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) sehingga bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya. Membangun hilirisasi industri nikel menjadi ferro nikel sehingga nilai tambah nikel akan meningkat 4 kali lipat.

"Kita harus berani memulai dari sekarang beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan," tandas Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi: Indonesia Sedang Masuk Era Disrupsi

Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pidato kenegaraan hari ini, Jumat (16/08/2019) menyatakan revolusi industri 4.0 semakin terpenetrasi di era globalisasi, khususnya di Indonesia.

Menurut Jokowi, dunia saat ini bukan hanya sedang mengalami perubahan, namun sedang terdisrupsi.

Dampaknya, persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas. Jokowi menyebut, saat ini antar negara sedang berebut investasi, teknologi, pasar hingga sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Antar negara berebut investasi, antar negara berebut teknologi, berebut pasar dan berebut orang-orang pintar. Antar negara, memperebutkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya," tuturnya di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/08/2019).

Tak hanya itu, dalam era disrupsi ini pola kerja dan pola bisnis bisa berubah.

"Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang, tetapi banyak yang baru (bermunculan). Ada pola bisnis yang usang dan muncul yang baru. Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan muncul keterampilan baru meledak yang dibutuhkan," tambahnya.

Meski begitu, dia mengklaim Indonesia akan selalu siap dengan persaingan. Kreativitas, inovasi dan kecepatan menjadi kunci bagi Indonesia agar bisa lebih baik dari sebelumnya, bahkan lebih baik dari yang lainnya.

"Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibanding negara tetangga," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Jadwal Pidato

Sebagai informasi, berdasarkan agenda Presiden, Jokowi akan menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2019. Pidato ini dijadwalkan akan dibacakan pada pukul 08.55 WIB.

Setelah itu, Jokowi dijadwalkan akan membacakan Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 pada Sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI. Pembacaan pidato ini akan dilakukan sekira pukul 10.38 WIB.

Pada tempat yang sama, Jokowi juga akan menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2020 disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya. Pidato ini akan disampaikan dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2019 – 2020 sekira pukul 14.20 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.