Sukses

Jelang Rilis Neraca Dagang, IHSG Diproyeksi Melemah

Untuk hari ini, IHSG berpeluang masuk rentang support dan resistance di level 6.200-6.320.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah untuk perdagangan saham Kamis ini.

Riset dari Artha Sekuritas menulis bahwa meski IHSG ditutup menghijau pada Rabu kemarin, tetapi indeks berpeluang terkonsolidasi pada perdagangan saham hari ini.

"Kabar baik meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok memang memberikan angin segar bagi indeks. Namun, tren pelemahan cukup terlihat besar pada hari ini," ujar Vice President Research PT Artha Sekuritas, Frederik Rasali di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Sementara itu, jelang rilis data neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan tersungkur di zona merah dalam kisaran 6.246-6.281.

Kendati demikian, riset dari Reliance Sekuritas berkata lain. Pihaknya memprediksi IHSG masih memiliki potensi untuk menguat terbatas pada hari ini.

"Investor menimbang data melambat dari AS-Tiongkok terhadap deskalasi perang dagang. AS mengatakan menunda hingga pertengahan Desember tarif 10 persen untuk beberapa produk buatan Tiongkok," papar riset Reliance Sekuritas.

Untuk hari ini, pihaknya melihat IHSG berpeluang menguat terbatas dalam rentang suppor dan resistance di level 6.200-6.320.

Di tengah minimnya sentimen pendorong indeks, Reliance Sekuritas menganjurkan investor memburu saham perbankan dan karya. Itu seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan dari Artha Sekuritas, pihaknya merekomendasikan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), kemudian diikuti saham PT Indosat Tbk (ISAT).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal Rabu kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.245.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (14/8/2019), IHSG menguat 56,37 poin atau 0,91 persen ke level 6.267,33. Indeks saham LQ45 juga naik 1,08 persen ke posisi 986,93.

Sebanyak 250 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 161 saham melemah dan 129 saham diam di tempat. 

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 519.287 kali dengan volume perdagangan 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 394,02 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.245.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang melemah, yaitu sektor perkebunan yang melemah 0,17 persen dan sektor aneka industri turun 0,05 persen.

Sementara sebanyak delapan sektor menguat dipimpin oleh sektor konstruksi yang naik 2,01 persen, sektor industri dasar naik 1,52 persen dan sektor keuangan naik 0,94 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain DAYA naik 25 persen ke Rp 300 per saham, ARTO melonjak 24,64 persen ke Rp 344 per saham dan POLL naik 24 persen ke Rp 3.100 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain PAMG yang turun 25 persen ke Rp 240 per saham, SSTM naik turun 15,6 persen ke Rp 422 per saham dan BTON turun 14,41 persen ke Rp 190 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.