Sukses

Jokowi Larang Semua Menteri Ambil Keputusan Hingga Oktober 2019

Presden RI Joko Widodo sedang mempersiapkan nama-nama para pembantunya dalam mengisi Kabinet Kerja Jilid II

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk tidak membuat keputusan hingga Oktober nanti. Hal ini disampaikan oleh Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Mantan Menko Polhukam ini mengatakan arahan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi pada sidang kabinet paripurna yang dilaksanakan hari ini.

"Presiden tadi beri arahan kepada kami untuk apa, semua menteri jangan dulu membuat keputusan sampai Oktober. Kecuali nanti ada hal khusus," kata dia, di kantornya, Senin (5/8/2019).

Ketika ditanya alasan hingga Presiden Jokowi mengeluarkan arahan demikian, dia tidak memberikan penjelasan terperinci. Namun, dia bilang arahan tersebut berkaitan dengan adanya perombakan kabinet pada Oktober nanti.

"Ya mau ganti menteri," ujar Luhut. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Listrik Padam, Menko Luhut Kritik Direksi PLN

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat suara terkait insiden pamadaman listrik pada Minggu (4/8) kemarin. Dia pun menyoroti pucuk pimpinan PT PLN (Persero).

Menurut Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini, orang nomor wahid di PLN seharusnya memiliki kualifikasi teknis di bidang kelistrikan bukan hanya kemampuan sebagai ahli keuangan.

"Presiden sudah memerintahkan untuk evaluasi dan saya pikir betul. Memang harus ada evaluasi yang sangat mendasar. Peran dari ahli-ahli dalam bidang ini di PLN harus dilakukan," kata dia, di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2019).

"Tidak boleh PLN hanya dipimpin oleh orang yang hanya ngerti soal masalah finance jadi harus kembali ke nature dia bahwa itu menyangkut masalah-masalah yang eloknya dipimpin oleh orang yang mengerti," lanjut Luhut.

Dia mengatakan bahwa insiden tersebut tentu sangat disayangkan. Evaluasi dan perbaikan harus dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Saya bilang tadi kita sangat menyayangkan itu terjadi. Dan sekarang kita perbaiki. Jangan lupa ini bukan hanya terjadi di kita. New York pernah kejadian, Australia juga," tegasnya.

Luhut pun masih enggan memberikan komentar banyak terkait insiden tersebut. Sebab masih perlu dilakukan investigasi yang mendalam.

"Karena itu ada beberapa kekeliruan masih diinvestigasi. Mungkin kita minta BPPT melakukan audit dalam konteks kejadian kemarin," tandasnya.   

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.